JAKARTA – Rudal yang dipakai Israel untuk menyerang Iran pada 26 Oktober 2024 lalu masih menjadi misteri. Hanya ada keping-kepingan sisa dari rudal tersebut yang belum banyak diketahui informasinya.
Sebelumnya Israel tidak mengungkap rincian jelas senjata yang dipakai. Mereka hanya mengungkap potongan rekaman pembicaraan markas kendali operasi dengan sebagian pilot dalam serangan itu.
Pilot-pilot itu disebut bergabung dengan skuadron 119 dan 201 yang bermarkas di Pangkalan Udara (lanud) Ramon, Gurun Negev.
Ada nama dua rudal yang tidak banyak diketahui yang didapat dari bocoran dokumen intelijen hasil pemantauan Amerika Serikat (AS) di lanud itu.
Rudal rahasia Israel
Dokumen tersebut setidaknya melaporkan adanya 16 rudal Golden Horizon dan 40 rudal ROCKS, serta pesawat nirawak yang hanya disebut sebagai RA-01 tanpa keterangan lain. Tidak banyak keterangan soal Golden Horizon.
Rudal itu diduga nama lain untuk salah satu varian rudal Blue Sparrow.
Rudal itu dikembangkan perusahaan pertahanan Israel, Rafael Advanced Defense Systems (RADS). Mereka diketahui mengembangkan tiga varian rudal Sparrow.
Black Sparrow untuk jarak pendek, Silver Sparrow untuk jarak menengah, dan Blue Sparrow untuk jarak jauh. Dengan panjang 6,51 meter, Blue Sparrow bisa terbang sampai 2.000 kilometer di jalur balistik. Bobot rudal itu 1,9 ton.
Varian awal Sparrow diduga dikembangkan dari Scud, rudal buatan Uni Soviet, dan bisa terbang sampai 530 kilometer.
Seperti Golden Horizon, ROCKS juga buatan RADS. Bahkan, sebagian pendorong roket ROCKS dan Golden Horizon sama. Bedanya, jangkauan ROCKS lebih pendek, tidak sampai 400 kilometer, sehingga jet-jet Israel perlu masuk paling jauh 100 kilometer ke wilayah udara Iran untuk menembakkan ROCKS ke Teheran dan sekitarnya.
ROCKS dilengkapi aneka perangkat pemandu yang membuatnya tepat sasaran dan dilengkapi perangkat antipengacau sinyal.
Sejumlah ledakan terdengar di sekitar ibukota Teheran dan Kota Karaj, yang kemudian Israel mengklaim di balik serangan tersebut. Serangan dilakukan karena Israel mengaku punya hak menanggapi serangan Iran ke Israel yang dilakukan pada awal Oktober 2024 lalu.
Akibat serangan tersebut, Iran melaporkan pangkalan militernya mengalami sedikit kerusakan dan dua prajurit Iran meninggal dunia.
Kepada Bergelora.com.di Jakarta dilaporkan, Pangkalan militer Iran menjadi target serangan karena Israel mengikuti desakan AS yang memperingatkan untuk tidak menyerang fasilitas nuklir dan minyak Iran.
Serangan Israel ke fasilitas produksi rudal dan lokasi militer lain milik Iran berakhir pada Sabtu (26/10/2024) sekitar pukul lima pagi waktu setempat. (Web.Warouw)