Pemerintah merencanakan pembangunan PLTN pada tahun 2024 nanti. Pemanfaatan nuklir dan thorium akan mendorong revolusi industri besar-besaran di Indonesia. Dr. Kurtubi, anggota Dewan Pakar Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HIMNI) dan Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 -2019) menyorotinya untuk pembaca Bergelora.com. (Redaksi)
Oleh: Dr. Kurtubi
PERKIRAAN resources Uranium dan Thorium dari BATAN harus bisa dikonversi untuk menjadi proven reserves.
Coba bayangkan, kalau energy mix untuk listrik sebesar 10% dipenuhi oleh energi nuklir yaitu PLTN (Pembamgkit Listrik Tenaga Nuklir) berbasis uranium dengan teknologi dan disain Small Modular Reactor (SMR). Maka kebutuhan uranium akan bisa dipenuhi oleh produksi uranium dalam negeri selama 200 – 300 tahun.
Kalau 10% dari listrik nasional dipenuhi oleh PLTT (PLTN berbasis thorium) dengan Teknologi dan disain Generasi ke 4, Molten Salt Reactor (MSR), maka kebutuhan energi akan bisa dipenuhi oleh thorium dalam negeri selama 2.000 tahun !
Luar biasa Anugerah Ilahi buat bangsa Indonesia. Tinggal bagaimana bangsa besar ini bisa membikin Kebijakan Energi Nasional yang tepat agar kekayaan SDA nuklir ini bisa dimanfaatkan secara optimal untuk mengganti peran energi fosil batubara dan migas selama ini dalam Sistem Kelistrikan Nasional.
Adalah kehendak dunia untuk mengurangi dan kemudian menghilangkan pemakaian energi fosil untuk listrik.
Selama ini PLTU Batubara telah menjadi tulang punggung dalam struktur Baseload Sistem kelistrikan nasional karena sifatnya yang non-intermitten, listriknya bisa nyala 24 jam, dan biaya produksi listriknya (LCOE) yang ‘murah’ (quote-quote karena belum menginternalkan externality costnya). Padahal PLTU Batubara selama lebih dari 1 Abad telah menghasilkan emisi CO2, pollutant SOx NOx dan debu yang sangat besar.
PLTN generasi ke 4 hadir untuk menjawab keinginan dunia sekarang ini dengan LCOE yang lebih MURAH daripada PLTU Batubara
Saya yakin, jika Indonesia bisa membangun PLTN Pertama dengan memakai thorium, dimana laboratorium energi thoriumnya sedang digarap di ITB, maka bukan mustahil industri nuklir akan lahir di Indonesia.
Sebab demand terhadap PLTN generasi ke 4 pasti akan sangat besar. Semua negara pada akhirnya secara bertahap akan MENGGANTI PLTU nya.
Juga semua negara yang selama ini sudah memakai PLTN generasi sebelumnya, tentu secara bertahap akan mengganti PLTN nya dengan PLTN generasi terbaru yang lebih murah dan lebih aman. Dimana kecelakaan PLTN seperti yang terjadj di Chernobyl dan Fukushima tidak bakalan terjadi lagi.
Sehingga meski Indonesia akan masuk menjadi ‘Club Negara Nuklir Dunia’ dengan akan dibangunnya PLTN Pertama yang menggunakan Teknologi dan disain generasi terbaru, Indonesia akan berpeluang menjadi Negara pengekspor PLTN. Semoga !
Indonesia sudah menyiapkan ahli-ahli nuklir sejak tahun 1960-an dengan dibukanya program studi Teknik Nuklir, MIPA Nuklir di berbagai perguran tinggi di tanah air.
Nuklir bisa membawa berkah dan manfaat besar buat bangsa Indonesia, jika Pemerintah dan DPR mengambil kebijakan dan keputusan yang tepat dan cerdas !!!
nkri banyak tambang uranium&thorium.harusnya dipakai sendiri&dikelola sendiri.untuk cadangan terhindar dari ancaman perang dunia ke3.seperti hirosima&nagasaki.hancur akibat uranium.perang dunia1&2 mktn.nghe?.resapi,hayati,&maklumi.ok?.
Tirulah negara brunai darusalam pulau kecil.diapit 4negara antara lain: nkri,malesia,singapura,&filipina.kata guru ips sejarah.tampang sedikit namun bisa pengobatan&beasiswa gratis.sementara nusantara indo masih.bayar endak segeratis negara brunai.ya?.