KUPANG- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Fraksi Gerindra, Antonio Cesaltino Osorio Soares yang kini menyandang stastus tersangka kasus narkoba, di berhentikan dari ke anggotaan DPRD NTT. Pemberhentian Antonio Soares sesuai Keputusan Sidang Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra di Jakarta, Selasa (3/11). Majelis Kehormatan menghormati asas preduga tak bersalah, tapi bersikap tegas terhadap setiap bentuk penyalahgunaan Narkoba oleh kader Gerindra.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra, NTT Esthon L. Foenay kepada Bergelora.com di Kupang Jumat (6/11) malam membenarkan Keputusan Majelis Kehormatan DPP Partai Gerindra memberhentikan Antonio Soares dari DPRD NTT.
Esthon dalam pesan singkatnya menyebutkan, sidang Kehormatan Majelis Partai Gerindra digelar hari Selasa (3/11) di kantor DPP Partai Gerindra di Jakarta dihari DPD Partai Gerindra NTT .
Sidang mendengarkan penjelasan tentang kronologi kejadian penagkapan dan mencermati surat Polda NTT 2 November 2015 perihal pemberhentian status tersangka Antonio Soares.
“Majelis Kehormatan mengambil keputusan tegas memberhentikan Antonio Soares dari anggota DPRD NTT karena telah di tetapkan sebagai tersangka penggunaan Narkoba. Majelis Kehormatan tegas Esthon, menghormati asas praduga tak bersalah namun bersifat tegas terhadap bentuk penyalahgunaan Narkoba oleh anggota Partai Gerindra. Partai Gerindra menundukung upaya Polda NTT untuk memberantas Narkoba di wilayah NTT,” tegasnya.
Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, menyatakan bahwa menghormati dan menindak lanjuti keputusan Partai Gerindra. Anwar apresiasi terhadap keputusan Partai Gerindra yang keluar lebih cepat dari proses hukum oleh Polda NTT dan proses penegakan etika oleh Badan Kerhormatan DPRD NTT. Di beritakan sebelumnya oknum anggota DPRD NTT, Antonio Soares di tangkap di kamar 307 salah satu hotel di kota Kupang (23/10) di pimpin Kombes Polisi Kumbul KS.
Perang Melawan Narkoba
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, FX Arief Poyuono menegaskan, Partai Gerindra terdepan dalam perang melawan narkoba dan menginstruksikan pada semua anggota dan kadernya untuk menghadapi jaringan mafia narkoba di diseluruh Indonesia.
“Oleh karena itu tidak ada toleransi bagi kader dan anggota, apalagi anggota DPRD yang ketahuan memakai atau mengedarkan narkoba,” tegasnya ketika dihubungi Bergelora.com terpisah di Jakarta, Jumat (6/11)
Menurutnya, sebagai wakil rakyat dari Partai Gerindra, semua anggota dewan harus memberikan contoh perang terhadap narkoba, bukan justru menjadi pemakai atau pengedar narkoba.
“Semua aparat kepolisian kami minta untuk bekerja sama dengan semua kader partai Gerindra dalam rangka memerangi narkoba,” tegasnya. (Philip Matias Giri/Web Warouw)