Selasa, 1 Juli 2025

Pecandu Ganja Pasti Alami Ingatan Palsu

JAKARTA- Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Molecular Psychiatry, mengungkapkan bahwa pecandu ganja lebih rentan untuk mengalami kesalahan ingatan. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti dari kelompok Human Neuropsychopharmacology di Biomedical Research Institute of Hospital de Sant Pau dan dari Universitat Autonoma de Barcelona, ​​bekerja sama dengan The Brain Cognition and Plasticity group of the Bellvitge Institute for Biomedical Research (IDIBELL — University of Barcelona).

 

Seperti yang dikutip oleh Bergelora.com Kamis (23/4) dari www.sciencedaily.com, pada pecandu ganja menunjukkan lebih banyak mengalami kesulitan ingatan daripada orang lain pada umumnya. Mereka sulit mengingat informasi baru dan memulihkan kenangan. Studi baru juga mengungkapkan bahwa penggunaan kronis ganja menyebabkan distorsi dalam memori, sehingga lebih mudah mengidap lupa atau salah ingat.

Ingatan merupakan proses progresif, namun akibat sering mengkonsumsi ganja akan berakibat distorsi ingatan atau bahkan mengalami kenangan palsu. Kesalahan memori ini terlihat lebih sering pada beberapa gangguan neurologis dan psikiatris, tetapi juga dapat diamati pada populasi yang sehat akibat penuaan. Salah satu kenangan palsu yang paling umum adalah situasi dari masa kecil. Untuk menjaga kontrol yang memadai atas “kebenaran” dari ingatan merupakan tugas kognitif yang kompleks yang memungkinkan untuk memiliki rasa pada realitas dan juga membentuk perilaku berdasarkan pengalaman masa lalu. Alangkah gawat kalau akibat kecanduan mengkonsumsi ganja, semua memori masa kecil ternyata palsu semua.

Dalam studi yang dipublikasikan dalam jurnal Molecular Psychiatry, peneliti dari Sant Pau dan Bellvitge membandingkan sekelompok pecandu ganja dengan kelompok kontrol yang sehat dalam merangkai kata-kata. Setelah beberapa menit para pecandu dapat merangkai kata, namun hal ini tidak dapat bertahan lama. Pecandu ganja menunjukkan aktivasi yang lebih rendah di daerah otak yang berhubungan dengan memori dan kognitif.

Walaupun pecandu telah berhenti mengkonsumsi ganja satu bulan sebelumnya namun akibat menggunakan ganja sepanjang hidup mereka, maka semakin rendah tingkat aktivitas dalam hippocampus, kunci untuk menyimpan kenangan.

Hasil menunjukkan bahwa konsumen ganja lebih rentan menderita distorsi memori, walaupun sudah berhenti berminggu-minggu. Hal ini menunjukkan bahwa ganja memiliki efek berkepanjangan pada mekanisme otak yang memungkinkan untuk membedakan antara kejadian nyata dan imajiner. Dari sudut pandang klinis, pecandu ganja dapat memperburuk masalah dengan kehilangan memori akibat penuaan. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru