Senin, 7 Oktober 2024

Presiden Terpilih Prabowo Subianto Perlu Bebaskan Ekonomi Dari Jebakan Pertumbuhan 5% Dengan Energi Nuklir Bersih Dan Non-Intermitten

Oleh: Dr. Kurtubi *

BENCANA Alam yang banyak terjadi didunia termasuk ditanah air belakangan ini, seperti Udara yang sangat panas, kebakaran hutan, banjir, longsor, kenaikan permukaan air laut dll. Secara theori merupakan bagian dari dampak perubahan iklim (climate change). Akibat kenaikan suhu bumi yang dipicu oleh akumulasi dampak dari penggunaan energi kotor yang padat emisi karbon (CO2) selama ratusan tahun terakhir.

Terutama sejak negara-negara Eropa mulai menggunaan jenis energi fosil batubara untuk bahan bakar angkutan kereta api dan untuk menggerakkan industrialisasinya secara massif. Selain penggunaan energi fossil migas, terutama minyak mentah (crude oil) sejak industri mobil berkembang pesat diakhir Abad XIX. Diperparah oleh areal hutan dunia yang berkurang sejalan dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia.

Kesadaran dunia untuk perlunya menurunkan kenaikan suhu bumi dicapai lewat Paris Agreement On Climate Change. Kemudian oleh Pemerintah RI sebagai bagian dari masyarakat dunia, diwakili oleh Menteri LHK Ibu Siti Nurbaya. Bersama dengan DPRRI Komisi VII lewat berbagai rapat disepakati untuk meratifikasi cita-cita Kesepakatan Paris tersebut menjadi UU RI No 16/2016.

Saya mewakili Fraksi Nasdem di Komisi VII menandatangani persetujuan atas lahirnya UU No.16/2016. Selain sebagai Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019, saya juga mendukung penuh penggunaan secara massif energi bersih yang berasal dari energi baru (termasuk energi nuklir) dan energi terbarukan (energi surya, bayu, hidro, biofuel, geothermal dll).

Kita harap setelah terbentuknya pemerintahan baru hasil pilpres 2024, Presiden Prabowo Subianto nantinya segera melahirkan industri nuklir hulu-hilir di tanah air. Karena negara kita dikaruniai Tuhan Yang Maha Kuasa potensi cadangan Bahan Bakar Energi Nuklir (uranium dan thorium ) sebagai modal dasar yang besar untuk terbentuknya Sisi Hulu dari Industri Nuklir. Potensi SDA nuklir ditanah air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan PLTN hingga ratusan bahkan ribuan tahun kedepan.

Sisi hilir dari Industri Nuklir berhubungan langsung dengan pemenuhan kebutuhan energi. Diwujudkan dengan membangun PLTN yang pertama, kedua, ketiga dstnya.

Sekarang sudah tersedia Teknologi PLTN Generasi yang mutakhir, Generasi ke 4, yang lebih aman, pembangunannya lebih cepat dan lebih murah. Kita dorong sisi hilir untuk segera diwujudkan secara massif oleh Presiden RI ke 8.

Industri nuklir hulu hilir akan menciptakan lapangan kerja yang besar untuk berbagai disiplin ilmu. Investasi energi nuklir dipermudah jangan dipersulit. Agar kegiatan usaha dan bisnis serta Industri, mulai dari yang skala rumah tangga, UMKM dan skala besar. Bisa beroperasi dengan dukungan energi nuklir yang bersifat Non-Intermitten bisa nyala non stop 24 jam.

Selain pemanfaatan energi nuklir kedepan dipersiapkan untuk menopang program hilirisasi hulu-hilir atas kekayaan Sumber Daya Alam. Juga energi nuklir disiapkan untuk menggantikan penggunaan BBM di Sektor Angkutan Laut Sipil (niaga) di Negara Kepulauan Terbesar di Dunia ini.

Semua itu butuh listrik bersih dari nuklir, selain energi bersih dari energi terbarukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi agar terbebas dari Jebakan Pertumbuhan yang hanya berputar-putar di level 5%. Sekaligus dimaksudkan agar udara dan lingkungan hidup menjadi lebih bersih dan lebih sehat.

Jakarta, 22 Maret 2024.

*Penulis Dr. Kurtubi, Ketua Kaukus Nuklir Parlemen 2014 – 2019. Alumnus UI Jakarta, IFP Perancis dan CSM Amerika

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru