Minggu, 18 Mei 2025

Rekoleksi Memori : Mengembalikan Martabat Korban 65 Di Hadapan Publik

JAKARTA-Bedah Buku foto “Pemenang Kehidupan” digelar Jumat (11/12) sore di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Buku ini merupakan kumpulan foto potret perempuan penyintas ’65 karya kolaborasi fotografer Adrian Mulya dan penulis Lilik HS. Sebagian karya foto dipamerkan dalam Museum Temporer Rekoleksi Memori (7-12 Desember 2015). Acara ini ingin mengembalikan martabat para korban di hadapan publik

Acara diawali dengan pembacaan naskah kisah hidup Sri Suprapti oleh seniman Dinda Kanya Dewi. Sri adalah salah satu dari 21 perempuan penyintas yang difoto oleh Adrian. Ia seorang ibu rumah tangga yang ditangkap karena bersuamikan seorang aktivis buruh. Sri dipenjara pada Oktober 1965 hingga Agustus 1975.

“Bagi saya, mereka dengan pengalaman hidupnya layak mendapat penghormatan,” ujar Adrian yang telah memulai proyek foto ini sejak tahun 2007.

Fotografer Erik Prasetya yang menjadi narasumber dalam bedah buku menilai bahwa pada karya foto Adrian, bisa dilihat konsep yang kuat. Konsepnya memotret ibu-ibu korban peristiwa ’65 dengan menampakkan martabat mereka yang bertahun-tahun dirampas.

“Dengan kata lain, mengembalikan martabat para korban di hadapan publik,” jelasnya.

Ia juga menganggap foto-foto karya Adrian ini paling tidak sibuk dengan fantasi pribadi. Serialnya adalah kesaksian yang paling dekat dengan korban.

Rekoleksi Memori adalah rangkaian acara peringatan hari HAM yang diadakan oleh Partisipasi Indonesia dan berkolaborasi dengan Komnas HAM dan Dewan Kesenian Jakarta. Museum Temporer Rekoleksi Memori masih akan dibuka sampai dengan Sabtu, 12 Desember 2015 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. (Web Warouw)

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru