JAKARTA- Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-undang (RUU) Asuransi saat ini Rabu (4/6) sedang berlangsung antara DPR dan Pemerintah. Panja sepakat menambah pasal baru yang tidak ada dalam usul pemerintah.
“Tambahan itu tentang perlindungan pemegang polis atau peserta atau tertanggung dalam hal penanganan Tata cara pengkajian klaim asuransi yang harus mengikuti norma cepat, sederhana, mudah dan adil,” demikian Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI, Harry Azhar Azis melaporkan kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (4/6).
Tiap norma itu menurutnya akan dijelaskan lebih lebih lanjut dalam pembahasan Panja selanjutnya. Selama ini menurutnya pengguna asuransi sering dirugikan pihak asuransi.
“Sering terjadi penuntutan klaim selalu dilambat-lambatkan oleh perusahaan asuransi dengan segala macam alasan sehingga konsumen asuransi selalu berada di pihak yang dirugikan,” ujarnya.
Untuk itu menurutnya, Panja sepakat agar soal penanganan klaim dibuat dalam pasal Undang-undang Asuransi yang lebih terinci dan jelas.
“Sehingga kemungkinan terjadi fraud baik dari pihak perusahaan asuransi atau konsumen asuransi yang nakal bisa diminimalkan,” katanya.
Harry Azar Azis menjelaskan juga bawah Undang-undang asuransi yang disiapkan tidak mengatur asuransi yang dijalankan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
“Tidak, karen BPJS sudah diatur dalam undang undang tersendiri. Kecuali yang belum diatur dalam Undang-undang BPJS,” ujarnya menjawab apakah BPJS juga akan diatur oleh Undang-undang Asuransi yang baru dibahas.
Saat ini BPJS dirasakan banyak merugikan rakyat yang diasuransikan dalam BPJS.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia, Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akip beberapa waktu lalu menyampaikan kepada Bergelora.com bahwa BPJS sangat merugikan dari rakyat miskin, buruh, PNS sampai pejabat pemerintahan sipil maupun militer.
“Pihak rumah sakit dan dokter juga dirugikan. Tapi rakyat yang paling rugi. Terus siapa yang tanggung jawab. Melapor. Pada siapa? Sampai saat ini gak ada perbaikan. Dokter masih dibayar Rp 2.000, seharga orngkos kencing di jakarta,” tegasnya (Tiara Hidup)