JAKARTA – Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner, pada Minggu (31/7) mengatakan bahwa Jerman harus berhenti menggunakan komoditas energi gas untuk menghasilkan tenaga listrik, guna menghindari meningkatnya situasi krisis energi.
“Kita harus bekerja agar krisis gas tidak berujung pada krisis pembangkitan listrik. Oleh karena itu, listrik tidak boleh lagi diproduksi menggunakan gas. [Menteri Ekonomi] Robert Habeck punya kuasa untuk melarang. Kita harus menjaga kemampuan lain sebagai gantinya. Banyak hal yang mendukung untuk tidak mematikan pembangkit listrik tenaga nuklir yang aman dan berkelanjutan, tetapi menggunakannya jika perlu hingga 2024,” kata Lindner kepada surat kabar Bild am Sonntag.
Saat ini, tercatat ada tiga PLTN atau Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir yang masih berfungsi di Jerman, yang direncanakan akan ditutup pada 31 Desember 2022 mendatang. Wacana soal perpanjangan penggunaan PLTN di Jerman semakin santer digaungkan mengingat berkurangnya pasokan gas dari Rusia.
Menurut laporan media Jerman, saat ini pihak berwenang sedang melakukan analisis teknis terhadap situasi sebelum mengambil keputusan akhir. Setidaknya satu dari PLTN akan terus beroperasi.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, awal bulan ini, pemerintah Jerman, sebagai bagian dari perang melawan krisis energi dan rencana untuk meninggalkan gas Rusia, sudah mengadopsi undang-undang yang memungkinkan pemulihan pembangkit listrik tenaga batu bara yang dihentikan karena alasan perlindungan iklim. (Calvin G. Eben-Haezer)