Minggu, 28 April 2024

Sampai Di Kalsel, Jokowi Konsisten Urus Bidan Desa Jadi PNS

TANAH LAUT- Satu jam perjalanan bidan desa yang mengomandani FORBIDES Kalsel meluncur ke Tanah Laut, dari Banjarmansin. Tepatnya di Pelaihari. Lisminawati, Heni dan Dewi berjibaku secara khusus untuk temui Presiden Jokowi.

Acara di taman Labirin, untuk pemberian Prona pembagian sertifikat gratis oleh Presiden kepada sejumlah warga.

Bersama Dewi dan Heni, ketiganya mendapatkan keberuntungan tak terduga. Siapa sangka,  sebuah niatan tulus tersebut, ada saja jalan menuju Roma. Begitulah kata pepatah lama. Dari tidak memiliki undangan khusus, sampai mendapat kartu identitas pengenal tamu acara dalam kegiatan tersebut.

Meski pada gilirannya mereka terpecah dan terpencar saat di lokasi. Heni dan Dewi duduk di depan Paspampres. Sementara Lis terpisah. Ketika Presiden hampir tiba, Paspampres turut berpesan, “Jangan berdiri ya bu”.

“Kalau berteriak pak Jokowi boleh nggak pak?”, kata mereka.

Paspamprespun bicara, “Boleh, kalau bapak mendekat, boleh menjabat tangan.”

Ketika Presiden berjalan ke arah Heni, Dewi bersemangat lantang.

“Pak Jokowi, bidan  desa pak”, kata Heni.

Presiden mendekati, kemudian berjabat tangan.

Heni memulai pembicaraan, “Kami usia 35 tahun lebih, belum PNS.”

Jokowi menjawabnya, “Iya sabar, tunggu masih diproses….”

Lis mendapat kursi duduk di tenda paling belakang, akhirnya secara perlahan memajukan diri hingga mendapatkan di kursi VIP. Harap-harap cemas menanti Presiden melewati dirinya yang terduduk bagai lewati mimpi di siang bolong. Masih ada saja kondisi saling berebut dengan warga lainnya dari Hulu Sungai. Dan harus mengalah mundur ke belakang.

Presiden Joko Widodo bersama Bidan Lisminawati dari Forbides Kalsel (Ist)Perjuangan bersabar duduk menunggu hingga lima jam lamanya. Pucuk dicinta ulampun tiba. Yang ditunggu seluruh warga yang ingin melihat Presiden RI tak hanya di televisi, akhirnya muncul. Menjelang maghrib.

Presiden datang. Paspampres berlapis kelilingi Jokowi. Lis mulai berdiri dan berteriak memanggil orang nomor satu di republik ini.

“Pak bidan desa pak belum terangkat”, kata Lis.

Jokowi, “Iya ya saya tahu”

Lis terus meluncurkan harapannya, “Pak, PNS tahun ini ya”.

Presiden konsisten menjawab, “Iya ya saya urus”.

Lis, masih saja berseloroh, “Janji Pak ya, PNS tahun ini!”

Jokowi dengan lemah lembut tetap menjawab, “Iya ya saya urus”.

Tangan bidan Lis tak kunjung terlepas. Ia genggam erat jabatan tangan sekejab dengan Presiden-nya. Sampai-sampai Paspampres mulai memaksa dan menarik bidan Lis seketika.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, acara terus berlangsung hingga 30 menitan berjalan. Saat-saat Presiden akhiri acara dan mulai meninggalkan momen sore itu.

is mulai ancang-ancang berlari ke kanan tengah lokasi tersebut. Dan dapat bersalaman sampai kedua kalinya.

Kkembali Lis memanggil-manggil Presiden. Tentu saja dengan teriakan lantang. Agar terdengar oleh Presiden. “Pak, bidan desa PNS Pak ya”.

Jokowi tidak berubah sedikitpun, “Ya.. Ya, saya tahu. Saya urus”, tandas Presiden kepada bidan Lis.

Jabat tangan kuat-kuat tidak dilepas.  Sampai-sampai dilepaskan oleh Paspampres kembali.

Salah seorang Paspampres mengomentari kejadian di depan mata,

“Ibu hebat ya, salaman paling lama.  Saya aja belum tentu bisa salaman,” ujarnya sembari bergegas mengawal ketat menuju kendaraan.

Hampir memasuki mobil, Lis dan Dewi memanggil Jokowi, “bidan desa mau foto”

Dengan sabar Presiden menjawab, “Oh iya sini, kamu ke sini…”

Keduanya berhasil berfoto bersama. Kualitas foto memang menjadi nomor kesekian. Maklum saja, bidan desa tak terbayang dapat berfoto. Apalagi menyiapkan dokumentasi khusus di momen itu (Lilik Dian Eka).

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru