Senin, 13 Januari 2025

Segera Dirikan Komite Penolakan Kenaikan BBM!

MEDAN-  Masyarakat Sumatera Utara memastikan akan menolak pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kenaikan harga BBM yang akan dilakukan pemerintahan Jokowi-JK. Kenaikan harga BBM dipastikan akan semakin memberatkan ekonomi rakyat. Untuk itu rakyat Sumatera Utara sedang menyiapkan komite-komite penolakan kenaikan harga BBM. Hal ini disampaikan oleh Ikhyar Velayati dari Forum Aktivis’ 98 Sumatera Utara.

Menurutnya, pemerintahan baru Jokowi-JK harus mempertimbangkan kenaikan harga BBM, karena kenaikan harga BBM akan mendorong inflasi mulai 1,2 hingga 4 % di seluruh sektor yang menjadi kebutuhan sehari hari rakyat.

“Kenaikan harga BBM bersubsidi akan memberi dampak pada harga-harga jual produk yang kemudian akan berimbas kepada kenaikan angka inflasi yang memberatkan rakyat golongan menengah ke bawah,” ujarnya

Kehidupan ekonomi rakyat belakangan ini menurutnya sudah sangat berat diakibatkan harga-harga kebutuhan pokok yang sudah meroket tidak sebanding dengan pendapatan sehari-hari.

“Jangankan untuk hidup cukup, hidup sederhana pun akan sulit di dapat oleh rakyat jika terjadi kenaikan BBM. Dengan kata lain, jika BBM naik, maka pendapatan rakyat akan semakin tersedot inflasi kebutuhan sehari-hari seperti konsumsi, pendidikan, kesehatan dan transportasi dan lainnya. Hal ini sangat memberatkan rakyat, apalagi menjelang hari natal dan tahun baru 2015,” ujarnya

Saat ini menurut Direktur Institut Solusi Indonesia ini, aktifis dari berbagai kalangan masyarakat tengah berkumpul di Medan untuk menyiapkan aksi-aksi penolakan kenaikan BBM, pada saat Jokowi-JK mengumumkan kenaikan BBM.

“Rakyat harus mulai memberikan masukan dan tekanan tekanan politik kepada pemerintahan yang baru ini. Khususnya kepada partai-partai dan ormas pengusung. Bentuk kegiatan dan tekanan politik bisa berbentuk demontrasi ke kantor kantor Partai pengusung,” ujarnya.

Komite Penolakan

Disetiap kampung di Sumatera Utara menurutnya akan di bentuk Komite Tolak Kenaikan BBM yang akan mengajak dan mengkonsolidasikan rakyat untuk berjuang menolak kenaikan BBM.

“Kita akan bentuk Komite-komite Tolak Kenaikan BBM di setiap desa dan kampung. Kita akan menagih janji-janji kampanye Jokowi-JK.

Menurutnya, semua kalangan masyarakat akan terlibat dalam penolakan kenaikan harga BBM.

“Dari ibu rumah tangga, kelompok pengajian, supir angkutan, nelayan, buruh, abang becak bermotor, serta pengusaha yang menengah makan dan minuman,” ujarnya.

Bukan itu saja, menurutnya sektor pengusaha pabrik juga sangat risau dengan rencana kenaikan harga BBM karena akan menaikkan biaya produksi.

“Kita juga mencoba berkomunikasi dengan para pengusaha pabrik yang memang sangat risau dengan kenaikan BBM ini. Ongkos dan biaya produksi akan semakin bertambah, sementara harga jual di perkirakan tidak terjangkau masyarakat,” ujarnya.

Terjebak Pasar Internasional

Sementara itu pimpinan Partai Rakyat Demokratik (PRD) Sumatera Selatan, Jaimarta tak menyangka Jokowi-JK begitu cepat melupakan janjinya setelah kemenangan dalam pilpres 2014.

“Berniat saja sudah berdosa. Jokowi telah melupakan semangat kampanye membangun kedaulatan energi. Ia terjebak dalam skema pasar internasional dalam hal penentuan harga minyak dunia,” ujarnya.

Padahal menurutnya masih banyak solusi lain untuk menjalankan roda pemerintahan yang katanya defisit anggaran salah satunya adalah dengan penundaan pembayaran bunga dan hutang luar negeri untuk dapat melakukan pembiayaan pembangunan.

“Jokowi seharusnya juga bisa melakukan renegoisasi kontrak karya pertambangan, dan yang lebih penting lagi menjalankan konstitusi UUD 1945 khususnya pasal 33. Kalau konsisten maka negara tidak akan kesulitan keuangan seperti sekarang.

Menurutnya, kenaikan harga BBM akan menaikkan angka kemiskinan di Sumatera Selatan karena harga-harga yang tidak terjangkau dengan kemampuan ekonomi rakyat.

 “Tentunya masyarakat akan sangat keberatan dengan kenaikan BBM ini. Kami saat ini terus menggalang kekuatan-kekuatan rakyat, baik itu LSM, ormas bahkan partai politik yang tidak sepakat atas rencana kenaikan tersebut membangun kekuatan bersama menolak rencana kenaikan BBM yg akan dilakukan oleh Jokowi,” ujarnya. (Nasrul/Sugianto)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru