GAZA – Sedikitnya 250 warga Palestina tewas dan 500 terluka akibat serangan udara Israel di seluruh Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, kata Kementerian Kesehatan di Gaza pada Selasa (26/12). Perdana Menteri Israel Netanyahu berencana tawari warga Gaza ‘pindah sukarela’ ke negara lain
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Ashraf al-Qudra mengatakan bahwa tim medis tidak dapat merawat semua korban luka yang tiba di rumah sakit.
Dia mengungkapkan semua korban mengalami jenis cedera yang belum pernah mereka lihat dalam perang-perang sebelumnya.
Dia menambahkan bahwa tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit-rumah sakit yang beroperasi di selatan Jalur Gaza mencapai 350 persen.
Al-Qudra juga menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan dan medis yang tiba di Gaza tidak memenuhi kebutuhan rumah sakit.
Israel menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober.
Korban tewas warga Palestina akibat serangan Israel di Jalur Gaza melonjak menjadi 20.674, kata Kementerian Kesehatan pada Senin (25/12).
Al-Qudra mengatakan 54.536 terluka akibat serangan elama berbulan-bulan.
Sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.

Warga Gaza Ditawarkan ‘Pindah Sukarela’ ke Negara Lain
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan dari Yerusalem, sementara itu di Yerusalem media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sedang mendesak rencana menerapkan “migrasi sukarela” kepada warga Palestina di Gaza dengan tujuan negara-negara lain.
Menurut harian Israel Hayom, Netanyahu membuat pernyataan tersebut pada sidang parlemen tertutup khusus para anggota parlemen Partai Likud yang berkuasa.
“Persoalan kita adalah negara-negara yang mau menerima (warga Gaza itu), dan kita sedang mengusahakannya,” kata dia.
Dalam sidang itu Danny Danon dari Partai Likud mengungkapkan ada negara-negara yang sebenarnya mengangkat isu tersebut, termasuk Menteri Imigrasi Kanada Marc Miller dan mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley yang sedang mengikuti proses penjaringan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik.
Danon menambahkan Israel harus membentuk komite untuk menindaklanjuti isu tersebut guna memastikan semua orang yang ingin pindah ke negara ketiga dapat melakukannya.
Pada beberapa kesempatan, AS, negara-negara Arab dan Eropa sudah menyuarakan penolakan tegas terhadap segala bentuk “migrasi paksa” terhadap warga Palestina di Gaza.
Otoritas Palestina dan Hamas belum menanggapi pernyataan Israel tersebut.
Israel menggempur Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, sehingga menewaskan sedikitnya 20.700 warga Palestina yang sebagian besar wanita dan anak-anak, dan melukai 54.536 orang.
Sebaliknya, sekitar 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza di mana setengah dari perumahan di wilayah pesisir itu rusak atau hancur dan hampir 2 juta orang mengungsi di wilayah padat penduduk tersebut ketika mereka kekurangan makanan dan air bersih yang akut. (Web Warouw)