Sabtu, 5 Oktober 2024

TARGET BERIKUTNYA NIH..! Israel Punya Kesempatan Untuk Melenyapkan Sinwar, Namun Enggan Melukai Sandera

JAKARTA- Sebuah media Israel N12 menyebutkan bahwa Sinwar telah mengelilingi dirinya dengan para sandera, menggunakan mereka sebagai tameng sehingga Israel tidak akan menyakitinya.

Israel memiliki kesempatan untuk menghabisi pemimpin Hamas Yahya Sinwar namun memutuskan untuk tidak meneruskannya karena takut akan menyakiti para sandera yang ditawan kelompok teror tersebut, ungkap berita N12 dalam laporan eksklusif yang dirilis Minggu (29/9) malam dilaporkan Jerusalem Post.

Menurut N12, Israel menerima informasi yang memberikan kesempatan unik untuk membunuh Sinwar, tetapi diputuskan bahwa operasi tersebut terlalu berisiko, karena sandera ditawan di area yang sama dengan pemimpin kelompok teror tersebut.

Sinwar, yang mengambil alih peran dari mantan pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, setelah pembunuhan Haniyeh di Teheran, diduga bersembunyi di terowongan di bawah Gaza.

N12 menambahkan bahwa Sinwar telah mengelilingi dirinya dengan para sandera, menggunakan mereka sebagai tameng sehingga Israel tidak akan menyakitinya.

Menurut laporan hari Sabtu oleh saluran televisi milik pemerintah Saudi Al Arabiya, Yahya Sinwar pindah ke Jalur Gaza setelah mengetahui tentang serangan udara Israel yang menewaskan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah.

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar (kiri) berbicara dengan pemimpin Ismail Haniyeh (tengah) di perbatasan Rafah di Jalur Gaza selatan, pada tahun 2017. (Ist)

Status Sinwar

Laporan ini muncul meskipun ada perdebatan sepanjang minggu lalu mengenai kemungkinan kematian Sinwar.

IDF menyatakan Minggu lalu bahwa mereka tidak dapat mengonfirmasi atau membantah laporan tentang kemungkinan kematian tersebut menyusul beredarnya rumor bahwa ia telah terbunuh.

Sementara itu, Shin Bet (Badan Keamanan Israel) membantah teori ini, meyakini bahwa Sinwar masih hidup.

Sebelumnya pada hari Minggu, juru bicara IDF menerbitkan foto dari pertemuan penilaian situasi setelah serangan terhadap Houthi Yaman. Foto tersebut menggambarkan diagram kepemimpinan Hamas, dengan tanda tanya di atas nama Sinwar, yang menunjukkan bahwa IDF tidak yakin tentang keberadaan atau statusnya.

Foto IDF Menimbulkan Pertanyaan

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, ada spekulasi bahwa foto itu dimaksudkan sebagai pesan halus yang disampaikan oleh IDF.

Kepala Staf Umum IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi dalam penilaian situasi selama serangan terhadap target militer Houthi di Yaman dengan gambar Sinwar di belakangnya tumpang tindih dengan tanda tanya, 29 September 2024. (Ist)

Desas-desus telah beredar mengenai keberadaan pemimpin Hamas Yahya Sinwar menyusul pernyataan Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi pada hari Minggu, di mana gambar Sinwar yang ditandai dengan tanda tanya muncul di belakang Halevi saat ia berbicara.

Halevi mengeluarkan pernyataan selama pengarahan operasional saat pasukan Israel melakukan serangan terhadap kelompok teror Houthi di Yaman.

Namun, yang mencolok di latar belakang Halevi adalah sebuah foto yang menggambarkan diagram kepemimpinan Hamas, dengan tanda tanya di atas nama Sinwar, yang mungkin mengindikasikan bahwa IDF tidak yakin mengenai keberadaan atau statusnya.

Ada spekulasi bahwa foto itu dimaksudkan sebagai pesan halus yang disampaikan oleh IDF.

Gambar itu muncul menyusul berkembangnya rumor mengenai status Sinwar, dengan laporan dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan pemimpin teroris itu mungkin sudah tidak hidup lagi.

Beberapa pakar intelijen Israel telah mengemukakan kemungkinan bahwa Sinwar mungkin telah tewas, tetapi hingga kini, belum ada bukti konkret yang menguatkan hal ini.

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dengan tanda tanya di fotonya selama penilaian situasi IDF pada 29 September 2024. (Ist)

Pejabat intelijen di Israel yakin bahwa pernyataan yang dirilis atas nama Sinwar selama beberapa minggu terakhir sebenarnya tidak ditulis olehnya.

Dalam pidatonya, Halevi menggarisbawahi kapasitas IDF untuk melakukan serangan jarak jauh yang tepat, dengan menyatakan, “IDF tahu cara menjangkau jarak jauh dan menyerang dengan akurat.”

Selain itu, waktu pengungkapan gambar tersebut terjadi setelah mantan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah tewas pada hari Sabtu di lingkungan Dahiyeh, Beirut, selama serangan udara Israel.

Jasad Nasrallah ditemukan hari Minggu ini, dan, menurut laporan, ia kemungkinan meninggal karena mati lemas setelah berlindung di ruangan berventilasi buruk selama pengeboman. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru