JAKARTA- Rusia dan China menyatakan siap bekerja sama untuk menjaga sistem internasional secara lebih kuat dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) China Wang Yi setelah bertemu dengan Menlu Rusia Sergey Lavrov di sela-sela pertemuan para Menlu di Phnom Penh, Kamboja pada 5 Agustus 2022.
Dikutip dari Xinhua, kedua pihak sepakat untuk menjaga koordinasi strategis dan memperdalam kerja sama praktis.
“China siap bekerja sama dengan Rusia untuk menjaga sistem internasional secara lebih kuat dengan PBB sebagai intinya dan tatanan internasional yang didukung oleh hukum internasional untuk mencapai keamanan abadi dan pembangunan berkelanjutan yang lebih efektif,” papar Wang dalam keterangannya.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Wang mengapresiasi penegasan cepat Rusia untuk dukungan kuat terhadap prinsip ‘One China’ terkait masalah Taiwan.
Wang juga mengapresiasi penentangan Rusia atas semua tindakan yang melanggar kedaulatan dan integritas wilayah China.
Menurutnya, hal tersebut membuktikan koordinasi strategis tingkat tinggi antara kedua pihak.
Wang menuturkan bahwa dalam situasi saat ini, China dan Rusia harus bersama-sama mendukung pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik.
“China dan Rusia harus mendukung bahwa pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik berpedoman pada kemerdekaan, kepemimpinan ASEAN, dan pendekatan ASEAN,” ungkap Wang.
Sementara itu, Lavrov mengatakan Amerika Serikat memiliki kebiasaan mengintimidasi.
Kebijakan hegemoninya bertentangan dengan konsensus internasional dan ditakdirkan untuk tidak memiliki masa depan.
“Rusia siap bekerja sama dengan China untuk menegakkan hukum internasional serta tujuan dan prinsip Piagam PBB,” tutur Lavrov.
Kedua pihak juga saling bertukar pandangan tentang isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama seperti kerja sama BRICS, masalah nuklir Iran, dan situasi di Semenanjung Korea. (Enrico N. Abdielli)