Selasa, 11 Februari 2025

Tepat! Eva Sundari: Mantan TKI Harus Segera Mendirikan Koperasi

BLITAR- Para eks Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang sudah kembali ke kampung halaman tidak perlu kembali menjadi TKI dan meninggalkan keluarganya lagi. Karena banyak perceraian terjadi pada keluarga  TKI saat ditinggal bekerja di luar negeri.  Perceraian di Kabupaten Blitar tertinggi kedua di Jawa Timur. Akibat perceraian, keluarga TKI banyak yang berantakan. Para eks TKI bisa mendirikan koperasi untuk membangun usaha ekonomi bersama sehingga tidak perlu kembali menjadi TKI. Hal ini disampaikan oleh Hal ini disampaikan oleh anggota Komisi XI, DPR-R, Eva Kusuma Sundari dalam diskusi dengan ratusan eks TKI di Kabupaten Blitar, Sabtu (30/7)

“Pilihan mendirikan koperasi adalah strategi mengatasi persoalan ekonomi dan sosial kita. Koperasi selain adalah amanat konstitusi, terbukti sebagai badan usaha ekonomi yang efektif  mengatasi kemiskinan komunitas asal tidak terjebak dalam bentuk pilihan simpan pinjam,” ujar angota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.

Dari dialog itu para eks TKI membulatkan tekad akan mulai mengurus status hukum organisasi koperasi dan segera mengadakan rapat anggota untuk menentukan core business koperasi mereka. Para eks TKI yang kebanyakan adalah pengusaha katering dan pembuat kue tersebut akan ‘belajar’ dulu dari koperasi Gunung Makmur yang anggotanya terdiri dari pengusaha peternak ayam petelor.

“Bergeraklah di sektor energi seperti koperasi listrik di Amerika, koperasi produksi susu seperti Anlene di New Zealand, koperasi transportasi kereta api seperti di Perancis, koperasi retail seperti Carrefour dari Perancis, atau koperasi keuangan seperti Bank ABN Amro dari Belanda,” demikian Eva Sundari.

Kepada Bergelora.com dilaporkan bahwa dalam diskusi dengan para eks TKI, disimpulkan para eks TKI saat ini ingin dapat mengikuti sukses Koperasi Gunung Makmur yang anggotanya terdiri dari para pengusaha UMKM (Usaha Mikro Kkecil dan Menengah).

Selama 5 tahun Koperasi Gunung Makmur mengalami kemajuan siknifikan berupa keanggotaan yang semula 20 orang menjadi 200 orang dengan omzetnya dari Rp 60 juta/tahun menjadi Rp 11 Milyar/tahun.

“Keamanan ekonomi keluarga yang stabil membuat para anggota selamat dari jebakan menjadi TKI,” ujar Eva Sundari.

Diskusi itu yang diadakan oleh seorang dosen yang mantan TKI (Tenaga Kerja Indonesia) ke Jepang, Dr Lukito yang  mengundang Eva Sundari bertemu dengan para eks TKI untuk melakukan dialog di Balai Surowadang Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, dihadiri Kepada Desa Surowadang dan Kepala Desa Sumber Rejo beserta beberapa perangkat dari 2 desa tersebut. 

Lukito menjadi Doktor dengan membiayai pendidikannya dari tabungan selama jadi TKI. Ia menyampaikan keinginan para eks TKI untuk mendirikan koperasi ditengah godaan untuk kembali jadi TKI demi memenuhi kebutuhan mendapatkan penghasilan. (Supri/Web)

 

.

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru