BOGOR- Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Wakil Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bapak Suprajarto menyampaikan ceramah dengan tema “Memahami Ancaman, Menyadari Jati Diri Sebagai Modal Membangun Menuju Indonesia Emas”, dihadapan 240 peserta unsur Pimpinan Bank BNI, bertempat di ruang Banyan I, Hotel Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/1).
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam ceramahnya menyampaikan yang sebenarnya menjadi ancaman bangsa Indonesia kedepan. Hal ini penting untuk memberikan warning bagi generasi muda.
“Yang ditakuti oleh negara-negara lain itu bukan tentaranya tapi rakyatnya, karena apabila rakyatnya bersatu maka akan menjadi kekuatan yang besar bagi suatu negara,” katanya.
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo juga menyampaikan bahwa dimasa yang akan datang bangsa Indonesia menghadapi ancaman yang berat, yaitu membludaknya jumlah penduduk dunia dimana saat ini jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7 milliar jiwa. Dalam penelitian idealnya, bumi ini hanya mampu menghidupi 3-4 milliar penduduk.
“Dengan semakin membludaknya jumlah pertumbuhan penduduk dan habisnya cadangan energi minyak bumi pada tahun 2043, maka akan menyebabkan krisis pangan dunia”, ujarnya.
Adudomba Media Massa
Banyak cara dilakukan negara asing untuk menguasai kekayaan alam Indonesia, salah satu cara yaitu dengan membuat Proxy War. Saat ini sudah terasa adanya Proxy War yang harus diwaspadai karena sudah menyusup ke sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Caranya dengan menguasai media di Indonesia dengan menciptakan adu domba TNI-Polri, rekayasa sosial, perubahan budaya, pemecah belah partai dan penyelundupan narkoba sudah jauh-jauh hari dilakukan,” kata Panglima TNI.
Ancaman bangsa Indonesia saat ini menurut Panglima TNI adalah perang melalui berbangsa dan bernegara, khususnya perang melalui berbagai kehidupan berkeluarga.
Sementara itu terkait pergeseran peta konflik dunia pada masa depan, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menyampaikan, diprediksi seiring dengan habisnya sumber energi fosil, konflik yang terjadi berlatar belakang penguasaan energi fosil, maka konflik masa depan akan bermotif penguasaan sumber pangan, air bersih dan energi hayati yang semuanya berada satu lokasi yaitu di daerah ekuator. Dihadapkan pada kondisi geografis Indonesia yang memiliki potensi vegetasi sepanjang tahun dan kekayaan alamnya maka Indonesia merupakan sumber energi, sumber pangan dan sumber air bersih yang akan menjadi incaran kepentingan nasional negara-negara asing di masa depan.
“Agar Indonesia ke depan tidak memburuk karena kehabisan sumber energi hayati, pangan, sumber air, maka harus adanya revolusi mental dengan menjalankan dan mengamalkan Pancasila dari sila pertama sampai kelima dengan benar, berdemokrasi sesuai dengan Pancasila maka kemakmuran dan keadilan akan bisa terwujud di Indonesia”, tutur Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
Mengakhiri ceramahnya, Panglima TNI berpesan kepada peserta, agar setiap peserta harus bermimpi yang setinggi-tingginya. Mimpi atau cita-cita bisa terwujud apabila selalu konsisten dalam bermimpi dan berdoa, mimpi dan berdoa harus konsisten, selanjutnya harus fokus, optimis untuk meraih mimpi tersebut dan yang lebih penting adalah melakukan eksen untuk meraihnya.
Sementara itu Wakil Direktur Utama PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Bapak Suprajarto mengucapkan terima kasih atas kehadiran Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam rangka acara sharing session dengan unsur Pimpinan Bank BNI. Sehingga peserta mendapat pandangan, wawasan dan inspirasi, dan dapat diterapkan serta dapat meningkatkan pengabdian peserta kepada Bangsa dan Negara, khususnya dalam pemahaman masalah ancaman, menyadari jati diri sebagai modal membangun menuju Indonesia emas. (Kolonel Czi Berlin G).