JAKARTA- Pasangan Prabowo-Hatta Rajasa diprediksi akan memenangkan pilpres 2014, meski dengen selisih sangat tipis dengan rivalnya, pasangan Joko Widodo -Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Prediksi kemenangan itu didasarkan atas data data relawan dan tim sukses, terutama dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang terus mengawal rekapitulasi.
Prediksi disampaikan tokoh masyarakat Solo, Mudrick Sangidu dan budayawan Solo, Jelitheng Suparman, Jumat (18/7). Keduanya sangat yakin, meski sejumlah lmbaga survei terus merilis kemenangan pasangan Jokowi-JK, tapi dirinya sangat percaya pada data sesungguhnya di lapangan. “Kita taulah, bagaimana kepentingan lembaga survei itu,” katanya Jelitheng dalam rilis yang diterima Bergelora.com di Jakarta, Jumat (18/7).
Jelitheng mengaku bukan anggota tim sukses Prabowo-Hatta, tapi sejak lama mengikuti dan membaca sepak terjang Prabowo dan Hatta. “Jika Prabowo menangkan pilpres, dia akan membawa perubahan sangat berarti bagi bangsa Indonesia,” ujar Jelitheng yang dikenal juga sebagai dalang “Wayang Kampung Sebelah”.
Sebagai budayawan, Jelitheng melihat bahwa saat ini Indonesia tidak bisa dilepaskan dari konteks situasi regional dan global. Prabowo katanya, sangat memahami pergulatan global dan regional dan komitmennya bagi NKRI tidak diragukan, sehingga NKRI akan semakin kuat dan makin dihormati di kancah global.
Selain itu tandas Jelitheng, dirinya melihat Prabowo sosok pemimpin yang sangat menguasai banyak bidang, jujur, tegas, punya komitmen kebudayaan dan memiliki jiwa kerakyatan. Karenanya Prabowo selalu mengatakan bahwa ujung dari semua kegiatan dan kepemimpinannya adalah untuk kesejahteraan rakyat.
Mudrick yang pernah sangat dikenal sebagai penggagas koalisi “Mega-Bintang” di awal reformasi, terdorong masuk dalam tim sukses Prabowo Hatta di Solo karena kepemimpinan Prabowo yang tegas dan manah serta tidak mau mengingkari janjinya.
Seperti Jelitheng, Mudrick snagat yakin –berdasarkan data yang didapat dari tim sukses dan relawan-, pasangan idolanya –Prabowo-Hatta- akan memenangkan pilpres dengan selisih angka yang snagat tipis, sekitar satu persen.
“Sampai saat ini kita yakin, Prabowo yang akan menjadi presiden mendatang,” katanya.
Kritisi Jokowi
Sementara Jelitheng yang dikenal juga sebagai dalang “Wayang Kampung Sebelah”, mengkritisi kepemimpinan Jokowi yang disebutnya hanya memanfaatkan budaya untuk kepentingan ekonomi dan politiknya. Rakyat banyak yang tidak mengetahui dibalik pernyataan dan sikap Jokowi yang berbeda dengan apa yang dilakukannya.
“Saya banyak tahu Jokowi selama di Solo, alih-alih mendukung kebudayaan, malah dia memanfaatkannya. Contoh nyata ketika dia ribut dengan Gubernur Jateng Bibit Waluyo saat menjadi Walikota mengenai bangunan cagar budayayaitu bekas pabrik es sari Petodjo. Setelah itu, malah Jokowi mengizinkan investor mendirikan bangunan baru, bangunan cagar budaya dibongkar,” paparnya.
Begitu juga soal revitalisasi pasar tradisional yang sering dikampanyekannya, ternyata di solo, revitalisasi itu menghilangkan ruh dan potensi pasar tradisional.
”Kalau Jokowi jadi presiden, waduh saya sangat khawatir. Jokowi akan lebih banyak blusukan dan berkutat dengan masalah lokal. Akar persoalan tidak akan diselesaikan, dan jika ada masalah, bawahannya yang jadi korban,” ujar Jelitheng. (Tiara Hidup)
