Rabu, 21 Mei 2025

APA MAKSUDNYA…? Prof Nidom Sebut Mutasi Virus Covid-19 Menggila Karena Provokasi

JAKARTA – Kasus Covid-19 ‘menggila’ karena provokasi yang dilakukan terhadap SARS-CoV-2, virus corona penyebab penyakit itu. Dampak lonjakan kasus yang terjadi tak terkecuali tampak pada anak-anak.

Pendapat itu disampaikan Guru Besar Biologi Molekuler dari Universitas Airlangga (Unair), Chairul Anwar Nidom.

“Provokasi ini maksudnya adalah upaya membunuh virus, misalnya dengan vaksinasi atau pemberian disinfeksi,” ujarnya, Senin (21/6)

Kepada Bergelora.com dilaporkan, Nidom menerangkan bahwa saat ini Covid-19 seperti seolah-olah ditantang, sehingga mengalami mutasi yang tidak terkendali. Selain itu, kata Ketua Tim Laboratorium Professor Nidom Foundation (PNF), virus ini masih baru dan belum stabil, sehingga belum ada satu pun cara yang diketahui bisa betul-betul mengatasinya.

“Semakin panik menghadapi situasi saat ini, akan semakin marak virus ini,” tutur profesor dari Fakultas Kedokteran Hewan Unair ini.

Nidom menyarankan beberapa langkah di antaranya menghentikan sementara vaksinasi dengan alasan virus merasa terancam yang membuatnya bermutasi tidak terkendali. Tujuannya, untuk evaluasi total melibatkan semua bidang keilmuan dengan harapan melahirkan strategi baru program vaksinasi yang lebih efektif.

Dia merujuk kepada terminologi vaksin saat ini yang sudah melekat pada masyarakat bahwa itu senjata pamungkas, sehingga menjadikan masyarakat longgar dan abai.

“Apalagi ditambahi ucapan-ucapan pejabat yang berkonotasi vaksin untuk menuntaskan,” katanya.

Selain itu, Nidom juga menyarankan agar dilakukan lockdown total. Kalau pun tidak memungkinkan, dia meminta agar pemerintah melakukan lockdown kepulauan, khususnya untuk pulau Jawa-Madura, dan Bali. (Web Warouw)

 

Permohonan maaf:

Dengan ini kami memohon maaf pada pembaca karena sebelumnya telah membuat  judul pemberitaan yang tidak nyaman yaitu: TUH KAAAN…! Prof Nidom Ingatkan: Mutasi Virus Covid-19 Menggila Karena Vaksinasi.

Bersama ini kami telah menggantikan judul tersebut dengan judul yang baru. Terimakasih pada Dewan Pers yang telah menegur mengingatkan.

Redaksi

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru