JAKARTA – Sebuah video aksi siswi SD di Ciranjang, Kabupaten Cianjur membagikan surat terbuka untuk Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, viral di media sosial.
Bukan untuk protes, dalam surat terbukanya itu siswi SD tersebut menyampaikan curhatan soal kondisi sekolahnya yang memprihatinkan. Ia bahkan blak-blakan mengungkap kondisi sekolahnya yang mirip kontrakan.
Video tersebut viral diunggah akun Instagram @sd.tqmasyruriyah, dikutip Bergelora.com, Senin (5/5/2025).
Dalam video tersebut terlihat siswi tersebut berdiri di tengah-tengah bangunan tampak seperti kontrakan.
Siswi tersebut mengenakan kerudung abu-abu dan dress perpaduan biru dan abu senada. Ia terlihat sembari membawa satu lembar kertas di tangannya dan membacanya.
Rupanya siswi tersebut hendak membacakan sebuah surat terbuka berisi harapannya kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Ia memperkenalkan diri bernama Haifa Nur Ilmi, bersekolah di SDTQ Masyruriyah yang berada di Ciranjang, Kabupaten Cianjur.
“Saya Haifa Nur Ilmi yang sekolah di SDTQ Masyruriyah dan ikut juga belajar di rumah Quran Masyruriyah,” ujar Haifa, dikutip dari @sd.tqmasyruriyah, Sabtu (3/5/2025).
Kemudian Haifa menyinggung pemandangan tempat dirinya sedang berdiri.
Ia mengungkap bahwa bangunan di sekitarnya yang tampak seperti kontrakan itu adalah sekolahnya.
Haifa mengatakan bahwa sekolahnya itu memang berada di kontrakan rumah warga.
“Seperti yang bapak lihat aku berada di lingkungan sekolah namun tidak seperti sekolah, lebih tepatnya aku seperti berada di kontrakan rumah warga yang berjejer,” tambahnya.
Kemudian Haifa menceritakan bahwa dirinya adalah angkatan pertama dari sekolah tersebut. Ia telah bersekolah sejak sekolah itu baru berdiri yang semula merupakan rumah dari seorang pendiri.
“Aku murid angkatan pertama di sekolah ini dengan kelas masih dua ruangan, karena sekolah ini berdiri dari nol, memulai membangun kelas dari rumah seorang pendiri.”
“Lalu, aku masuk ke sekolah ini bertujuan untuk belajar membaca Al-Quran secara tartil lalu menghafalnya, aku ingin mewujudkan cita-citaku menjadi penghafal Al-Quran,” ujarnya.
Lalu, Haifa curhat bahwa dirinya bersyukur dapat mengenyam pendidikan di sana meski kondisi sekolahnya memprihatinkan.
Namun, Haifa terketuk hatinya setelah teman-temannya yang ingin masuk ke sekolah itu batal karena jumlah kelasnya terbatas.
Ia mengungkap bahwa di sekolahnya itu hanya tersedia dua kelas. Selain itu sekolahnya juga mengontrak per bulannya membayar Rp 2,4 juta.
“Apalagi karena sekolah kita masih ngontrak. Jadi, sekolah harus membayar sebesar Rp 2,4 juta setiap bulannya untuk membayar kontrakan,” ungkap Haifa.
Karena kondisi sekolahnya itulah Haifa berinisiatif membagikan surat terbuka untuk ikhtiar agar mendapatkan bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
“Mudah-mudahan Bapak Gubernur kita bisa melihat video kami ini, tersentuh dengan keadaan kami dan bisa menjadi jalan ikhtiar kami untuk mendapatkan dana pembangunan sekolah yang kami impikan atas izin Allah.”
“Dan semoga, bapak selalu dalam keadaan sehat terus, semangat dalam membantu rakyat serta anak-anak bangsa lainnya. Amin,” tutupnya.
Haifa berharap surat terbukanya itu dapat didengar dan sampai ke Gubernur Jawa Barat.
Di sisi lain, video aksi Haifa membagikan surat terbuka berisi curhatan soal kondisi sekolahnya itu viral dan menuai sorotan warganet. Tak sedikit warganet memuji aksi siswi SD tersebut. Sejumlah warganet juga mendukung surat terbuka siswi SD tersebut agar segera ditindaklanjuti Dedi Mulyadi. (Enrico N. Abdielli)