DINEMBE – Sebanyak 13 orang tertimbun longsoran saat sedang melakukan penambangan emas di Desa Tatelu, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (13/4) sekitar pukul 15.00 WITA, di lokasi tambang rakyat milik Selga yang dikelola oleh Alan Waworuntu.
Berdasarkan keterangan saksi, yaitu Kepala Tambangan Agus Satibi (30), warga asal Tasikmalaya, Jawa Barat, yang tinggal di Desa Tatelu, sekira pukul 08.00 WITA, 13 penambang ini masuk ke dalam lubang galian dengan kedalaman pantungan 42 meter, selanjutnya ada lubang datar 2 meter dan masuk lagi sekitar 50 meter.
Saksi pun curiga sudah pukul 15.00 WITA, para anak buahnya belum juga naik ke atas. Saksi akhirnya turun untuk mengecek. Ternyata ia melihat sebagian tanah dinding sudah longsor dan menutupi lobang galian yang diperkirakan sekitar 10 meter.
“Para penambang sudah tidak bisa keluar, mereka masih berada di dalam lubang dengan menggunakan blower untuk bernapas dan masih bisa berkomunikasi,” katanya.
Ke-13 penambang tersebut yaitu Ubri, Diki, Karno, Wawan, Dian, Asep, Nana, Nono, Ugi, Opim, Ali, Aep, dan Ali, kesemuanya merupakan warga Tasikmalaya.
Kapolres Minahasa Utara AKBP Eko Irianto, membenarkan peristiwa tersebut.
“Polisi telah mengambil langkah-langkah mengamankan lokasi tersebut. Selanjutnya telah berkoordinasi dengan Pemerintah setempat guna mengevakuasi para penambang,” terang AKBP Eko Irianto.
“Saat ini Polisi bersama warga telah melakukan upaya mengangkat material tanah yang tertimbun secara manual,” tambahnya. (Herny Sualang)