Jumat, 14 November 2025

Mengenang Pendeta Malinda: Pemerkosaan Sebagai Senjata Perang dan Alat Teror

Malinda Sidomi, Pendeta yang diperkosa dan dibunuh di kebun sawit, Dusun Sungai Baung, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. (Ist)

Pemerkosaan dan Pembunuhan pendeta perempuan bernama Malinda Sidomi, seorang pendeta perempuan  di perkebunan sawit PT PSM, Dusun Sungai Baung, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan mengagetkan media sosial Selasa 26 Maret 2109. Bergelora.com menerima tulisan dari Helga Inneke Worotitjan, seorang perempuan kristen berdarah Minahasa. Helga adalah juga seorang penyintas dan aktivis. Ia menulis dengan pesan,– jangan lagi terulang. (Redaksi)

Oleh: Helga Inneke Worotitjan

ORANG Nias sama seperti orang Dayak & orang Minahasa. Mirip orang China. Pendeta korban dugaan pemerkosaan dan pembunuhan di OKI, Sumatera Selatan, berasal dari Nias. Secara fisik kebanyakan berkulit kuning langsat dan bermata sipit. Ia perempuan Kristen. Bertugas di tengah perkebunan sawit milik perusahaan besar.

Tiga hal yang secara tidak sadar, sangat mungkin berkelindan dalam kepala pelaku ketika menghadang, mengikat, menyeret, (diduga) memperkosa dan membunuh korban. Bisa jadi juga lahir dari kebencian berlatar sosial-ekonomi mengingat korban tinggal di dalam lingkungan gereja yang ada dalam komplek perusahaan yang mengelola perkebunan kelapa sawit.

Saya akui ini asumsi prematur, TAPI, jangan mudah simplifikasi kasus ini sebagai sekadar kriminal biasa. Tidak ada pemerkosaan yang menyasar korban secara acak. Pelaku selalu mengamati dan memilih. Apalagi korban adalah ULAMA PEREMPUAN. Rasanya omong kosong. Apalagi kalo tau-tau dikait-kaitkan dengan asmara lah, dendam lah dan sejenisnya demi meredam keresahan. Terlalu basi.

Pemerkosaan sebagai senjata perang tak bisa lagi hanya dikaitkan pada penghancuran dan mempermalukan dengang kejam para laki-laki di pihak lawan. Kini, pemerkosaan dalam perang, juga teror mengerikan dalam peperangan politik.

Tahun 2017, saya, Pratiwi Febry, Mbak Ita Fatia Nadia dan kawan-kawan melaporkan ke Polda Metro Jaya ancaman pemerkosaan seorang pemuda di media sosial. Ancaman tersebut secara spesifik menyasar perempuan-perempuan pendukung salah satu cagub China-Kristen di pilkada DKI Jakarta yang lalu. Kami menyikapi ancaman tersebut serius.

Kebencian terhadap yang berbeda dan anggapan minoritas yang melawan harus ditundukkan dengan teror yang menghancurkan martabat,— bukan sesuatu yang berlebihan.

Malinda Sidomi, Pendeta yang diperkosa dan dibunuh di kebun sawit, Dusun Sungai Baung, Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. (Ist)

Contoh kasus ancaman pemerkosaan yang  saya dan kawan-kawan laporkan di tahun 2017 dan pemerkosaan massal di kerusuhan Mei 1998, adalah bukti penting pergeseran pemerkosaan sebagai alat perang yang menyasar perempuan ‘milik laki-laki’ musuh, ke alat teror bagi musuh. Dalam konteks ini, minoritas yang dianggap tidak patuh, melawan & PEREMPUAN.

Ingatlah!– dalam situasi penindasan terhadap kelompok yang diminoritaskan, perempuan-anak-minoritas seksual, adalah yang paling mengalami penindasan berlapis.

Mereka yang melihat kapabilitas saya menulis ini sebelah mata silakan menuding saya berlebihan. Tapi fakta berkata lain.

Kasus terbunuh dan dugaan pemerkosaan Pendeta Melinda Zidemi tidak mungkin lagi ditempatkan menjadi sekadar kasus kriminal biasa. Saya dengan tegas menolaknya.

Ada kebencian terhadap PEREMPUAN yang berbeda yang terus-menerus dipupuk dengan tekun oleh pelaku-pelaku politisasi agama.

Sehingga meski pun nantinya pelaku ditemukan sebagai warga biasa yang sederhana. Cara berpikir mereka tak lagi sederhana. Sebaran kebencian terhadap yang beda, terhadap yang rentan, telah terlanjur masuk merusak hati nuraninya, kemanusiaannya…

Tuhan memberkati jiwa Pendeta Malinda Zidemi, memberi kekuatan bagi keluarga dan jemaat yang ditinggalkan. Memberi ketabahan dan ketekunan bagi kita untuk tetap melawan.

#SahkanRUUPenghapusanKekerasanSeksual

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru