JAKARTA – Kasus kematian akibat demam berdarah (DBD) di Indonesia dilaporkan mengalami kenaikan yang signifikan, yakni hampir tiga kali lebih tinggi dibanding 2023. Jumlah kematian ini merujuk pada data kumulatif Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai dengan minggu ke-15 tahun 2024.
“Jumlah kematian akibat deman berdarah naik tiga kali dibandingkan minggu yang sama (minggu ke-15) di tahun sebelumnya (2023),” ujar Kepala Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Siti Nadia Tarmizi, Kamis (18/4/2024).
Perbandingan Jumlah Kasus Demam Berdarah
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Nadia menyampaikan, Kemenkes mencatat perbandingan kasus demam berdarah dan kematian akibat demam berdarah hingga minggu ke-15 pada 2023 dan 2024 yang dilaporkan dari 454 kabupaten dan kota di 34 provinsi di Indonesia sebagai berikut:
“Pada minggu ke-15 tahun 2024, tercatat ada 62.001 kasus DBD dengan angka kejadian 22,16 per 100.000 penduduk. Jumlah kematian DBD sebanyak 475 kematian atau tingkat kematian 0,77 persen,” kata Nadia. Ia menambahkan, kematian akibat dengue tercatat ada di 151 kabupaten dan kota dari 28 provinsi di Indonesia.
Sedangkan suspek penderita DBD dari laporan sistem kewaspadaan dini dan respons secara kumulatif sampai minggu ke-15 2024 tercatat sebanyak 219.031 orang.
Sebaran kasus DBD di Indonesia per Maret 2024 Berikut ini sebagaran kasus demam berdarah hingga minggu ke-15 tahun 2024 dengan total 62.001 kasus:
Jawa Barat: 17.311 Banten: 5.877 Jawa Tengah: 4.330 Jawa Timur: 3.638 Sulawesi Utara: 2.763 Kalimantan Selatan: 2.674 Bali: 2.372 Kalimantan Tengah: 2.309 DKI Jakarta: 2.272 Lampung: 1.761 Sulawesi Utara: 1.731 Sulawesi Selatan: 1.583 NTT: 1.473 Kalimantan Barat: 1.435 Sumatera Selatan: 1.418 Kalimantan Timur: 1.114 Sumatera Utara: 931 Bengkulu: 688 Gorontalo: 677 NTB: 660 Bangka Belitung: 629 Jambi: 586 Sulawesi Tengah: 535 Papua Tengah: 493 Sulawesi Barat: 424 Sumatera Barat: 423 DIY: 413 Aceh: 377 Maluku Utara: 236 Riau: 226 Kepulauan Riau: 185 Kalimantan Utara: 185 Papua: 131 Maluku: 121
Sementara itu, berikut ini sebaran kasus kematian akibat demam berdarah per minggu ke-15 2024, dengan total 475 kematian: Jawa Barat: 158 Jawa Tengah: 15 Jawa Timur: 37 Banten: 24 Kalimantan Tengah: 17 Kalimantan Selatan: 16 NTT: 14 Sumatera Selatan: 13 Sulawesi Utara: 11 Bangka Belitung: 9 Lampung: 8 Kalimantan Barat: 8 Kalimantan Timur: 7 Sumatera Utara: 7 Sulawesi Selatan: 4 Bali: 4 Sulawesi Utara: 4 Bengkulu: 4 Kepulauan Riau: 4 Sumatera Barat: 4 Aceh: 4 Sulawesi Tengah: 3 Goontalo: 3 DIY: 3 Maluku Utara: 2 Maluku: 1 Sulawesi Barat: 1 DKI Jakarta: 1
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, di sisi lain, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian, Maxi Rein Rondonuwu menyamoaikan, jumlah kasus demam berdarah kemungkinan akan terus meningkat hingga terjadi transisi musiman. Meski demikian, ia mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyakit tersebut. Rondonuwu mengingatkan, masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin dan menyeluruh, terutama pada musim hujan.
“Jangan sampai ada hal-hal yang dibiarkan saja yang bisa menimbulkan genangan air. Jika dibiarkan bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk demam berdarah,” jelasnya. (Enrico N. Abdielli)