JAKARTA- Telah bangkit sebuah gerakan sosial baru. Gerakan Kebaikan Indonesia (GKI) lahir di era yang penuh dinamika kebhinneka-tunggal-ikaan. Berbagai kepentingan dalam dan luar negeri sedang berebutan harapan,–mengambil hati Indonesia. Cakrawala peradaban baru sudah terbentang luas.
“GKI sendiri merupakan gabungan sekelompok orang Indonesia dan keturunannya, yang bertekad mengangkat kebaikan Indonesia di mana-mana, baik yang tinggal di dalam dan di luar Indonesia, untuk mempromosikan dan memberdayakan kebaikan Indonesia,” demikian Ketua GKI, Nusantio Amin Setiadi menjelaskan kepada Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (20/8). Nusantio adalah pengusaha asal Singkawang, Kalimantan Barat yang bergerak dibidang infrastruktur. Ia kini tinggal di Tangerang, Banten.
Indah Morgan, salah satu anggota menjelaskan bahwa tujuan dari GKI adalah untuk menciptakan sinergi agar dapat memaksimalkan persahabatan dan persaudaraan antara Indonesia dan jejaring di luar negeri. Sebagai gerakan publik, GKI dipastikan bebas dari politik praktis dan non-partisan.
“Gerakan ini merupakan aksi terbuka dengan benang merah berupa kebaikan Indonesia,” tegasnya.
Indah Morgan bangga menjadi perantau asal Malang Jawa Timur. Hampir separuh dari hidupnya tinggal diluar negeri sejak 1993 dari Melbourne, Australia kemudian London, Inggris. Kini GKI menugaskan Indah sebagai Overseas Liaison Officer.
“Saya akan mengembalikan semua pengalaman, pengetahuan dan jaringan yang saya miliki untuk kepentingan Indonesia,” ujarnya. Sejak Agustus 2013, Indah tinggal di Ningbo, Zhejiang, China dengan suaminya, Prof. Stephen Morgan dan dua anaknya.
Gerakan Kebaikan Indonesia (GKI) diresmikan dalam peluncuran buku “Surat dari Rantau” di Gedung Arsip Nasional, Jakarta pada 18 September 2015 lalu yang dihadiri oleh Staff Khusus Presiden, Menteri Tenaga Kerja, pejabat, pengusaha, artis, akademisi, aktifis sosial dan profesionl lainya.
Pada akhir September 2015, selama 4 minggu Gerakan Kebaikan Indonesia (GKI) muhibah ke 14 negara di Eropa, bersilaturahmi dan bertemu dengan masyarakat Indonesia dari berbagai organisasi termasuk Indonesia Diaspora Network (IDN) dan beberapa kantor perwakilan Indonesia.
Selama di Eropa, diramaikan juga dengan promosi sepeda wisata (Go-West) dan pameran foto destinasi wisata Indonesia. Memperkenalkan kebaikan Indonesia di luar negeri.
Beberapa waktu kemudian di dalam negeri dilakukan penanaman Pohon Rantau di daerah desa Sukatani, Cianjur dihadiri langsung oleh Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Ibu Siti Nurbaya. Pohon tersebut diadopsi oleh para perantau Indonesia dari seluruh dunia.
Anak Semua Bangsa
Gerakan Kebaikan Indonesia (GKI) saat ini juga sedang mengawal perubahan Undang-Undang Kewarganegaraan No 12/2006. Karena Undang-Undang ini menjadi perhatian bagi para perantau untuk bisa lebih maksimal bekerja demi kebaikan Indonesia.
“Untuk itu, Surat Dari Rantau yang kedua juga sedang disiapkan. Kali ini, sedang ditulis oleh anak-anak remaja maksimal 24 tahun yang sudah lama tinggal di luar negeri atau yang keturunan campuran. Tema yang diangkat adalah masing-masing mendefinisikan ke-Indonesia-an yang dipahami.” demikian Bernada Triwara Rurit, mantan wartawan Koran Tempo dan Kompas TV menjelaskan.
Selain aktif dalam GKI dan giat menanamkan harapan pada Indonesia, Bernada Rurit juga menjalankan bisnis kuliner. Bersama Efie Setiadi, Bernada Rurit membuka Kedai Kooko masakan Indonesia-China di Kalibata City, Jakarta Selatan. Selain Kedai Kooko, rekannya, Phingphing asal Singkawang juga membuka Warung Kopi Pancong. Kedua Kedai ini menjadi tempat silahturahmi berbagai kalangan dari pengusaha, aktivis, seniman, budayawan dan wartawan dari dalam dan luar negeri.
“Disini kami bertemu, bersilahturahmi dari semua suku bangsa dan kalangan, mendiskusikan masa depan yang baik tentang Indonesia dan kemanusiaan,” jelas Rurit pada Bergelora.com
Gerakan Kebaikan Indonesia (GKI) dilihat di https://www.youtube.com/watch?v=c9T3xMC72Lw. Situs Salam Indonesia dan www.kabar-rantau.com senantiasa mensosialisasikan Gerakan Kebaikan Indonesia (GKI) dan merajut persaudaraan Indonesian Overseas diseluruh dunia. (Web Warouw)