SOLO — Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka buka suara terkait tindakannya menarik masker anggota Paspampres yang bernama Hari Misbah di hadapan awak media.
Gibran menarik masker yang dikenakan Misbah hingga putus dan membuangnya ke lantai. Hal itu dilakukan lantaran ia tak terima dengan perlakuan Misbah yang telah memukul warganya.
Dia sudah memukuli warga saya https://t.co/M65u7ROSck
— Gibran Rakabuming (@gibran_tweet) August 12, 2022
“Dia sudah memukuli warga saya,” kata Gibran melalui unggahan di akun twitter resminya @gibran_tweet, Jumat (12/8).
Diketahui, beberapa waktu lalu Misbah memukul seorang sopir truk di Perempatan Giri Mulyo, Manahan, Solo. Gibran lalu mencari Misbah, juga perusahaan rental mobil yang dipakai, serta korbannya lalu dimediasi di Balai Kota Solo, Jumat (12/8).
Misbah merupakan anggota Paspampres yang bertugas sebagai tim advance untuk menyiapkan kunjungan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Boyolali dan Sukoharjo, Kamis (11/8).
Usai mediasi tersebut, Gibran murka dan tak dapat menutup kegeramannya atas ulah yang sudah dilakukan Misbah. Ia menilai perbuatan Misbah mempermalukannya sebagai keluarga Presiden Jokowi sekaligus Wali Kota Solo.
Gibran tampak marah saat Misbah hendak berbicara di hadapan awak media. Awalnya, Misbah masih mengenakan masker. Sesaat sebelum wawancara dimulai, Gibran menarik masker Misbah hingga putus dan membuang masker tersebut ke lantai
Sebelumnya, Misbah menyampaikan permintaan maaf di depan awak media atas peristiwa pemukulan yang terjadi. Ia mengaku khilaf karena terpancing emosi.
“Saya mengakui saya salah, saya minta maaf dan tidak akan mengulang kesalahan saya,” kata Misbah usai mediasi.
Kronologi Pemukulan
Kepada Bergelora.com di Solo dilaporkan, peristiwa pemukulan bermula saat mobil rental yang dikendarai Misbah bertabrakan dengan sebuah truk di Simpang Empat Giri Mulyo, Manahan, Solo pada Selasa (9/8). Gibran kemudian memanggil Misbah dengan korban, Jumat (12/8). Ia juga memanggil perusahaan rental mobilnya disewa saat kejadian.
Kala itu, sopir truk melaju karena lampu lalu lintas sudah berwarna hijau. Namun, dari sisi lain melintas mobil yang menerobos lampu merah. Tabrakan pun tak terelakkan. Mobil dan truk tersebut mengalami kerusakan.
Ketika beberapa penumpang mobil keluar, baru diketahui ternyata mereka adalah anggota Paspampres. Kemudian terjadilah pemukulan yang dilakukan oleh oknum Paspampres. Selain itu, SIM sopir truk itu juga disita.
Menurut Misbah, SIM tersebut diminta oleh pihak rental untuk memudahkan komunikasi dengan korban. Khususnya untuk keperluan asuransi untuk memperbaiki kerusakan mobil.
“SIM sudah dikembalikan tadi,” katanya.
Merespons polah anggota Paspampres tersebut, Danpaspampres Marsekal Muda Wahyu Hidayat Sudjatmiko mengaku pihaknya sudah menindaklanjutinya.
“Intinya kami sudah menindaklanjuti dan sudah bermediasi dengan korban, kami sudah meminta maaf karena memang anggota kami salah. Dan sudah kami selesaikan secara kekeluargaan. Alhamdulillah sudah selesai dan sudah clear,” ujarnya via layanan pesan kepada pers. (Prijo Wasono)