WASHINGTON DC – Jack Teixeira, anggota Garda Nasional Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang membocorkan dokumen rahasia Pentagon tentang perang Rusia-Ukraina, dijatuhi hukuman penjara 15 tahun. Pria berusia 22 tahun itu dinyatakan bersalah oleh pengadilan, dalam kasus kebocoran informasi rahasia paling berdampak besar dalam sedekade terakhir.
Teixeira bertugas sebagai spesialis Teknologi dan Informasi (TI) di Garda Nasional Udara Massachusetts ketika menjalankan aksinya.
Ia mengunggah dokumen rahasia tersebut di media sosial Discord, kemudian menyebar luas di dunia maya.
“Saya sampaikan bahwa saya meminta maaf atas semua kerugian yang saya timbulkan dan yang saya sebabkan, dan saya rasa tidak dapat benar-benar menyimpulkan betapa menyesalnya saya,” kata Teixeira kepada pengadilan sebelum vonis dijatuhkan, menurut laporan The Boston Globe yang dikutip kantor berita AFP.
Anggota keluarganya hadir di pengadilan saat vonisnya dibacakan.
Teixeira ditangkap pada April 2023 dan mengaku bersalah pada Maret 2024 atas enam dakwaan federal. Jaksa AS untuk Distrik Massachusetts, Joshua Levy, dalam jumpa pers pada Selasa (12/11/2024) mengatakan bahwa platform media sosial yang digunakan Teixeira menjangkau 150 juta orang di seluruh dunia.
“Jack Teixeira selama hari demi hari, minggu demi minggu, selama lebih dari setahun sengaja membagikan rahasia negara yang dipercayakan kepadanya,” katanya.
Penangkapan Jack Teixeira disiarkan langsung di televisi. Oleh karena sedang aktif bertugas saat melanggar aturan, dia juga bakal diadili di pengadilan militer sesuai Uniform Code of Military Justice.
Adapun dokumen rahasia yang dibocorkan Teixeira menunjukkan kekhawatiran AS atas kemampuan militer Ukraina melawan pasukan Rusia.
Dokumen itu juga menunjukkan Washington tampaknya memata-matai para sekutunya, seperti Israel dan Korea Selatan, serta beberapa data sensitif lainnya.
Profil Jack Teixeira
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Jack Teixeira berasal dari keluarga dengan rekam jejak puluhan tahun di dinas militer, dan oleh teman-temannya digambarkan sebagai orang yang patriotik. Ia memiliki izin keamanan rahasia di usia muda.
Pria berusia 21 tahun dari kota kecil Dighton di Massachusetts ini mendaftar ke Garda Nasional Angkatan Udara AS pada September 2019.
Menurut dokumen pengadilan yang mengutip catatan pemerintah, Teixeira mencapai pangkat penerbang kelas satu–terendah ketiga untuk personel angkatan udara tamtama–pada Mei 2022.
Dia adalah spesialis komunikasi dan IT yang berbasis di Otis Air National Guard Base di Cape Cod, sekitar 110 kilometer selatan Boston.
Hingga Februari 2023, jabatan Teixeira adalah pekerja harian operasi pertahanan siber, kata seorang agen FBI dalam surat pengadilan yang dirilis pada Jumat (14/4/2023), dikutip dari kantor berita AFP.
Agen Khusus Patrick Lueckenhoff menambahkan, “Seperti yang dipersyaratkan untuk posisi ini, Teixeira memegang izin keamanan sangat rahasia yang diberikan pada tahun 2021.”
Selain izin itu, Teixeira juga tetap memiliki akses khusus sensitif (SCI) ke program sangat rahasia lainnya sejak 2021, tambah Lueckenhoff.
SCI adalah informasi terbatas. Untuk mendapat akses, Teixeira harus setuju melindungi dengan baik informasi tersebut dengan tidak mengungkapkannya kepada orang-orang yang tidak memiliki akses istimewa. Dia juga diminta tidak memindahkannya dari fasilitas penyimpanan resmi atau menahannya di lokasi yang tidak sah.
Tuntutan pidana menuduh bahwa Teixeira mulai mengunggah informasi rahasia dalam grup obrolan di platform internet Discord sekitar Desember 2022. Grup itu sendiri bertujuan membahas urusan geopolitik, sejarah, dan perang saat ini.
Teixeira dituduh awalnya mengunggah paragraf teks dari dokumen sebelum mengunggah foto dokumen itu sendiri.
Kepribadian Jack Teixeira
Pemerintah mengungkapkan, log komputer menunjukkan Teixeira mengakses dokumen tentang pergerakan pasukan dalam perang Rusia-Ukraina sehari sebelum diunggah ulang secara online.
Seorang temannya mengatakan kepada surat kabar Washington Post bahwa Teixeira tidak ingin menggerogoti keamanan nasional AS, hanya ingin mengajari anggota grup online yang lebih muda.
“Dia mencintai Amerika tetapi tidak merasa percaya diri dengan masa depan negara,” kata orang tersebut seperti dikutip Washington Post.
Anggota kelompok lainnya mengatakan, Teixeira pernah melakukan lelucon rasis dan anti-Semit.
Teixeira berasal dari keluarga dengan rekam jejak puluhan tahun dinas militer, menurut Washington Post. Ayah tirinya menghabiskan 34 tahun di unit yang sama dengannya, sementara ibu Teixeira bekerja untuk organisasi nirlaba yang mendukung para veteran.
Teman-temannya bilang bahwa Teixeira orang yang patriotik, Katolik yang taat, dan libertarian.
Dia tertarik pada senjata. Mantan teman sekelasnya menyampaikan kepada CNN, dia terkadang memakai baju kamuflase ke sekolah.
“Dia lebih penyendiri, dan memiliki ketertarikan pada perang dan senjata membuatnya tidak disukai banyak orang,” kata salah satu teman. (Calvin G. Eben-Haezer)