JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menyebut dalam upaya klasterisasi perusahaan pelat merah harus disiapkan ekosistem digitalisasi. Pasalnya, di era game changer teknologi (metaverse) saat ini mampu mengubah segalanya.
Hal yang disampaikan Erick sejalan dengan program utama transformasi digital yang tengah digodok BUMN, termasuk BUMN di sektor perbankan yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
“Saya ingin meminta ekosistemnya dibentuk. Bahaya kalau kita membuat klasterisasi tanpa menyiapkan metaverse-nya. Tapi saya percaya BRI yang sudah punya brand di pedesaan, UMKM, bisa membuat strategi moonshot dari perusahaan yang bisa berjalan optimal,” ujar Erick dalam keterangan pers, Jumat (17/12/2021).
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Erick juga mengapresiasi BRI yang telah melakukan transformasi dan menyiapkan berbagai langkah strategis untuk menghadapi tantangan ke depan. Menurutnya, penguatan teknologi yang dilakukan BRI dapat menunjang klasterisasi usaha yang digodok oleh BRI.
Tidak hanya itu, kehadiran Holding BUMN Ultra Mikro yang dipimpin BRI juga disebut Erick dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi. Dengan memantik permodalan di segmen ultra Mikro, dia optimistis pemulihan ekonomi nasional dapat terakselerasi secara optimal.
“Kita bisa membuktikan penggabungan ini bagaimana market percaya bahwa kalau kita mempunyai bisnis model yang baik, bisnis proses yang baik. Artinya, inilah yang akan banyak BUMN lakukan dan telah dilakukan BRI, agar mempunyai bisnis model fokus yang jelas. Supaya menjadi lokomotif besar dan bisa bersaing dalam keterbukaan pasar yang semakin terbuka karena digital,” kata dia.
BRI diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam penyaluran permodalan bagi segmen ultra mikro dan UMKM. Komposisi segmen UMKM dalam proporsi kredit BRI diproyeksikan bisa mencapai 85 persen pada 2025.
“Saya ingin memastikan, dengan holding BUMN Ultra Mikro, menjadikan BRI sebagai leader yang akan memastikan UMKM berkembang baik dan menjadi besar,” ucapnya. (Calvin G. Ebem-Haezer)