Oleh: Much Fatchurochman*
KABINET Kementerian yang belum mewujud selama pemerintahan Joko Widodo di periode kedua-nya. Ada tiga Kementerian.
Menteri Keplok, Menteri Geguyon dan Menteri Urusan Kebahagian.
Timeline medsos, ingatkan betapa pentingnya negara selamat dari kekurangan humor, meminimalkan konflik dan memastikan kegaduhan politik terkelola baik.
Ealah, kok rasane durung pergantian rezim ke pemerintahan terpilih kekosongan harapan malah hadir kepunjulen dalam beberapa hal dan bikin was was. Apakah kementerian begitu memang benar tidak diperlukan dan diabaikan saja.
Ada hal yang lebih besar perlu dikelola, ya? Urusan hak-hak dasar.
Hari ini, sesuai jadwal akan digelar DEBAT CAWAPRES, yang diikuti oleh Abdul Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, Mahfud MD.
Urusan keplok, geguyon dan urusan kebahagiaan rasanya lebih melekat pada figur ketiga cawapres ini. Siapa paling seneng keplok maupun dikeplok, guyonan maupun ngguyoni dan urusan bahagia bisa lah dituliskan panjang lebar buat ketiga figur ini sebagai ciri karakter cawapres. Lain waktu ja, kalau sempat.
Ada istilah main kata, satunya kata berefek tawa yang biasa dipakai dalam berkomunikasi untuk hal keplok, geguyon dan urusan kebahagiaan. Bukan sekedar gestur atau gaya lucu lucuan slapstick komedi begitu rupa. Tanpa apa-apa, kehadirannya seseorang bikin tawa dan bahagia, modal mendapatkan spotlight.
Debat adalah satu forum untuk berkomunikasi sampaikan gagasan dan analisis lalu janji kebijakan kala dipercaya menjadi pemimpin.
Tema debat kedua cawapres membahas isu dan tema (1) Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital) (2) Keuangan (3) Investasi (4) Pajak, (5) Perdagangan, (6) Pengelolaan APBN-APBD, (7) Infrastruktur dan Perkotaan
Semoga rakyat tidak saja terhibur oleh kata:kata cawapres dan bisa ikut keplok keplok seperlunya, geguyon guyonan sewajarnya, tidak kehilangan fokus selesaikan urusan publiknya, biar pasti kan rakyat bahagia.
Selamat DEBAT SEHAT MENANG KELAK!
Pas ini momentumnya, Jumat berkah Much Fatchurochman
*Penulis Much. Fatchurochman, budayawan
