BANDARLAMPUNG- Bakal calon bupati (Balon) Bupati Lampung Selatan (Lamsel) incumbent Rycko Menoza S.Z.P dikabarkan gagal mendapat rekomendasi DPP PDIP. Pasalnya, Ketum Megawati dan Sekjen Hasto Kristiyanto tidak setuju. Alasannya, Rycko dianggap sudah berkhianat terhadap PDIP.
“Rycko ditolak di PDIP karena dia sudah berkhianat. Dia itu dulu kader PDIP, terpilih bupati karena diusung PDIP. Tapi kemudian ditengah perjalanan dia pindah ke Golkar. Itu salah satu alasan utama kenapa DPP akhirnya menolak memberikan rekomendasi kepada dia,” kata sumber sebuah sumber yang enggan disebut namanya kepada Bergelora.com melalui sambungan telepon, Rabu (10/6).
Selain itu ujar dia, hasil survei Rycko jeblok. Tingkat ketidaksukaan masyarakat selama dia memimpin Lamsel cukup tinggi. “Dia (Rycko) dinilai gagal pimpin Lamsel,” tukasnya.
Alasan lain DPP menolak Rycko lanjutnya adalah, bila rekomendasi diberikan ke Rycko, mesin partai dipastikan tidak akan jalan. Sebab mayoritas kader dan internal PDIP akan menolak bekerja untuk melakukan pemenangan
“Bila hal ini terjadi maka PDIP dipastikan akan kalah. Selain itu akan membahayakan soliditas dan masa depan partai ke depan,” jelasnya
Masih kata dia, karena kandas di PDIP, putra sulung mantan Gubernur Lampung Sjachrodin ZP itu kemudian melakukan lobi-lobi ke Partai NasDem untuk menutupi kekurangan jumlah dukungan.
“Rycko ke DPP Partai NasDem dibawa oleh Ketua DPD Partai NasDem Kota Bandarlampung Fauzan Sibron. Mereka bertemu Ketua DPP Bidang Hukum dan HAM Taufik Basari yang juga Korwil Lampung,” terang dia.
Untuk hasilnya sumber mengaku belum mengetahui. “Soal hasil pertemuan itu saya belum tahu. Apakah DPP akan memberikan rekom ke Rycko atau tidak. Yang pasti foto bukti pertemuan itu ada, dan sudah beredar di kalangan internal Partai NasDem. Silakan saja konfirmasi langsung ke Tobas (Taufik Basari) langsung,” saran dia.
Sementara itu, Taufik Basari membenarkan adanya pertemuan tersebut. “Ya betul Rycko Menoza ZP memang datang ke DPP dalam rangka melakukukan silaturahmi,” kata Tobas panggilan akrabnya melalui telepon, Rabu (10/6).
Dijelaskannya, komunikasi politik tidak hanya dilakukan dengan Rycko saja, tetapi juga dengan calon-calon lainnya. “Kita juga menjalin komunikasi dengan Pak Soleh Bajuri, dengan Frans Agung melalui ayahnya Pak Mance. Dan hari ini, kita juga sudah bertemu dengan Pak Zainudin Hasan,” ungkapnya.
Dari tiga kabupaten yang belum dikeluarkan rekomendasi yakni Waykanan, Pesisir Barat dan Lamsel sambungnya, baru Waykanan yang sudah diputuskan yakni rekomendasi diberikan ke Bustami Zainudin dan tinggal dijadwalkan penyerahan rekomendasinya.
“Untuk Pesisir barat dan Lamsel masih dalam proses pembahasan tim 7 DPP. Harapan kami secepatnya pertengahan bulan Juni ini sudah bisa dikeluarkan. Khusus Lamsel rekom kemungkinan akan dikeluarkan secara berpasangan,” pungkasnya.
Dihubungi terpisah Rycko Menoza S.Z.P hingga berita ini diturunkan belum bisa dimintai komentarnya. Nomor teleponnya dalam keadaan tidak aktif dan pesan singkat yang dikirimkan juga tak kunjung dibalas. (Ernesto A. Goevara).