JAKARTA- Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mendukung upaya Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu untuk merevisi sejumlah produk undang-undang yang pro asing dan bertolak belakang dengan cita-cita pendiri bangsa sampai mendorong kembali ke Undang-undang Dasar 1945 yang asli. Hal ini ditegaskan oleh anggota Komisi I, DPR-RI dari Partai Demokrasi Indonesia (PDI)- Perjuangan, Evita Nursanty kepada Bergelora.com di Jakarta, Sabtu (1/11).
“Kita pasti dukung karena sejalan dengan semangat pemerintah sekarang untuk menegakkan kemandirian dan kedaulatan bangsa. Namun perlu dilihat satu-satu keterkaitannya dengan masing-masing kementerian. Dalam konteks Kemhan kita harus mendalami kembali bagian2 mana yang perlu diprioritaskan. Kita setuju memang untuk mewujudkan kemandirian itu perlu penataan di sisi perundang-undangannya,” ujarnya.
Menurut Evita, pekerjaan Kemhan bisa mereview terlebih dulu apa saja undang-undang yang sangat terkait dengan Kemhan yang bertentangan dengan kepentingan Bangsa.
“Hal itu tidak makan waktu singkat. DPR tentu siap untuk membahasnya bersama pemerintah karena fungsi DPR memang terkait legislasi,” tegasnya.
Soal revisi perundang-undangan itu menurutnya, jangan juga diterjemahkan sebagai tindakan anti-asing.
“Karena seperti disampaikan Presiden Jokowi dan wapres Jusuf Kalla negara kita juga membutuhkan kerja sama dengan negara lain, dunia usaha maupun masyarakat, namun selalu dalam upaya memberikan kemanfaatan bagi banga, negara dan rakyat kita,” tegasnya.
Kesejahteraan Prajurit
Perlu diingat juga menurutnya dalam konteks Kemhan ada begitu banyak agenda yang juga memerlukan perhatian, seperti upaya kesejahteraan prajurit, pengadaan alutsista dan keberlanjutan minimum essential force, kebijakan pertahanan di perbatasan, isu-isu kawasan, program cyber, hingga persoalan dukungan bagi karakteristik kemaritiman sebagaimana telah disampaikan Presiden Jokowi.
“Pertahanan kita harus memiliki daya kuat dan berkarakter pada pemerintahan ini. Pak Ryamizard yang memiliki latar belakang militer sangat memahami situasi pertahanan kita ini di lapangan dan pasti mengetahui disisi mana kita lemah dan dimana kita harus perkuat,” ujarnya.
Menhan Ryamizard Ryacudu menurutnya memiliki visi untuk membangun kekuatan pertahanan Indonesia yang diperhitungkan di kawasan Asia Pasific bahkan dunia. (Web Warouw)