JAKARTA:- Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo menyebut momentum hari raya imlek untuk mewujudkan persaudara sejati dalam kehidupan bersama.
“Momentum hari raya imlek ini untuk terwujud nya nilai solidaritas sosial, kesetiawan dan terwujud nya masyarakat menghargai kearifan lokal”, katanya Sabtu, (29/1/2022).
Ia menjelaskan ratusan tahun lalu tradisi imlek sudah menjadi wujud kebersaman karena tradisi lahir dari inkulturisasi budaya lokal dengan makanan lolak yang memperteguh nilai persaudaran lintas iman, suku dan ras.
“Karena sejak ratusan tahun imlek ini sudah menjadi tradisi sebagai wujud kebersamaan”, jelasnya.
Ia bahakan menegaskan tradisi ini menyatuh dalam sanubari bangsa yang menjadi modal ekonomi, sosial, budaya dan simbolik dalam menyatuhkan bangsa dalam bhineka tungal ika.
Selain itu ia juga mengatakan perayaan imlek mengajarkan ketulusan dan berbagi sesama apalagi ditengah pandemi Covid-19 ini.
“Ini juga mengajarkan ketulusan dalam berbagi dengan saudara kita yang masih kekurangan dengan saling membantu”, ucapnya.
Menurutnya perayaan imlek kembali bersinar berkat jasa Presiden ke empat Dr. K. H. Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur dan Presiden ke lima Prof. Dr. (H.C) Hj. Megawati Soekarnoputri yang mengembalikan nilai-nilai luhur bangsa bagi tradisi imlek bagian dari sejarah bangsa.
“Ini warisan bangsa harus di jaga dalam aneka tradisi budaya bangsa ini mampu menjaga keindonesian” paparnya.
Dirinya juga berharap momentum ini tidak sebatas seremonial tahunan melainkan menjadi momentum renungan serta dimaknai dalam harmonisasi umat beragama. (Enrico N. Abdielli)