JAKARTA- Sidang ke-12 High Level Committe Malaysia-Indonesia (HLC-Malindo) memiliki nilai yang sangat penting dan strategis bagi kedua negara, mengingat seluruh hasil pertemuan akan menjadi masukan yang sangat berharga bagi sidang ke-41 Malindo General Border Committee (GBC) yang akan datang. Semua berharap, agar sidang ke-41 Malindo GBC yang akan dipimpin oleh Menteri Pertahanan kedua negara juga dapat menghasilkan kesepakatan dan keputusan bersama yang bermanfaat bagi peningkatan kapasitas serta terjaminnya keamanan dan kesejahteraan masyarakat di perbatasan khususnya hubungan baik kedua negara dalam berbagai bentuk kegiatan.
Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko yang di dampingi Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jenderal Tan Sri Dato’ Sri Dr Haji Zulkifeli Bin Mohd Zin saat memimpin Sidang ke-12 High Level Committe Malaysia-Indonesia (HLC Malindo), yang berlangsung selama satu hari dan diikuti oleh 44 delegasi, terdiri dari 25 delegasi Indonesia dan 19 delegasi Malaysia, bertempat di Hotel Shangrila Jakarta, Rabu (03/12/2014).
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, pada saat ini berbagai aksi kelompok radikal Non-State Actor, seperti ‘IS’ (Islamic State) atau juga dikenal sebagai ‘ISIS’ terus bergejolak di kawasan Timur-Tengah. Disamping itu, berbagai konflik bersenjata di Ukraina, wabah penyakit menular ‘Ebola,’ aksi terorisme dan kejahatan lintas-negara serta gangguan ancaman global yang bersifat asimetris lainnya, di samping klaim sepihak penguasaan wilayah perairan dengan penerapan 9-Dashed Line oleh negara adidaya di kawasan, telah membahayakan kehidupan masyarakat di kawasan ASEAN maupun di kawasan lainnya di dunia.
“Dengan menanggapi fenomena keamanan tersebut sebagai negara bertetangga, Indonesia dan Malaysia perlu bekerja sama secara sinergi dalam suatu kerangka kerjasama atas dasar saling menghormati dan saling menghargai dalam berbagai bentuk interaksi kegiatan untuk kepentingan dan manfaat bersama melalui kerjasama kemitraan yang komprehensif, dan diharapkan hasil yang dicapai kedua pihak akan mampu memberikan dampak positif serta bermanfaat bagi kedua negara dan kawasan sekitar,” ujarnya.
Di akhir sambutannya Panglima TNI menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada kedua pihak, setelah melihat hasil kegiatan pada kurun waktu satu tahun terakhir ini, mengingat perkembangan kerjasama dari badan-badan di bawah Malindo HLC yang telah dapat melaksanakan kegiatannya dengan baik dan positif. Evaluasi dan hasil-hasil perkembangan kerja sama di bidang operasi dan intelijen, latihan dan pendidikan, kerjasama kepolisian dan sosial-ekonomi, akan dilaporkan lebih lanjut secara lengkap pada sidang ke-12 Malindo HLC tahun ini.
Panglima mengajak semua pihak yang terkait dan terlibat dalam pelaksanaan sidang ke-12 Malindo HLC tahun 2014 untuk terus berusaha melakukan inovasi dan terobosan yang strategis, untuk mencari peluang baru dalam berbagai bentuk kerjasama antara kedua negara yang lebih produktif, dan bahkan memberikan manfaat besar bagi masyarakat kedua negara, khususnya di sepanjang garis perbatasan serta mampu memecahkan berbagai permasalahan di lapangan atas dasar kemitraan komprehensif dan pada akhirnya ikut serta berperan dalam memberikan kontribusi besar pada peningkatan hubungan dan kerjasama kedua negara yang lebih luas, sehingga mampu memberikan andil pada perwujudan tatanan kawasan dan dunia yang lebih damai aman dan tertib.
Dalam kesempatan ini, Panglima TNI menyampaikan, atas nama TNI dan segenap masyarakat Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam atas musibah yang menimpa dua pesawat komersil milik Malaysia yakni MH-370 dan MH-17 beberapa waktu yang lalu dan bahkan telah menjadi topik utama masyarakat dunia. Dengan rasa tulus seluruh jajaran TNI dan masyarakat Indonesia mendoakan semoga keluarga korban yang ditinggalkan senantiasa diberikan kekuatan dan kesabaran dan kerajaan Malaysia dapat segera memperoleh solusi penyebab musibah kecelakaan tersebut.
Mewakili segenap jajaran TNI dan delegasi Indonesia, Panglima TNI juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun 2015. Dengan memegang kekuatan ASEAN, Malaysia akan berperan lebih strategis dalam rangka mensukseskan komitmen seluruh negara anggota ASEAN menuju terbentuknya pelaksanaan komunitas masyarakat ASEAN 2015 (Asean Community 2015), yang ditopang oleh tiga pilar utama, yakni masyarakat ekonomi ASEAN (Asean Economic Community), masyarakat sosial-budaya ASEAN (Asean Socio-Cultural Community) serta masyarakat politik-keamanan ASEAN (Asean Political-Security Community).
Hasil dari sidang ke-12 High Level Committe Malaysia-Indonesia (HLC Malindo) membahas masalah keamanan di laut, meningkatkan keamanan di perbatasan serta kerja sama latihan dan pendidikan diantara kedua negara, dan melaksanakan Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Dasarsa Malindo 2016, latihan tersebut melibatkan Kepolisian. (Calvin Garry Eben-Haezer)