Jumat, 29 Maret 2024

INSPIRATIF NIH…! Gereja Katolik di Jakarta Ubah Pusat Pelayanan Pastoral Menjadi Bangsal COVID-19

JAKARTA – Gereja Katolik telah mengubah sebuah pusat pastoral di Jakarta menjadi bangsal isolasi untuk merawat pasien COVID-19 di ibu kota Indonesia saat menghadapi gelombang kedua pandemi yang menghancurkan dan telah membanjiri rumah sakit.

Hampir 90 suster, imam dan perawat lainnya merawat sekitar 60 pasien di pusat Samadi, kata Pastor Yustinus Ardianto, seorang imam Katolik yang bertanggung jawab di fasilitas itu.

“Bagi saya, proses penyembuhan bukan hanya tentang obat-obatan, tetapi juga lingkungan yang nyaman,” kata Pastor Yustinus yang sudah sembuh dari virus corona.

Kepada Bergelora.com dilaporkan, mengelilingi taman pusat, ada 75 kamar di Samadi dengan sebagian besar pasien menderita gejala COVID-19 yang lebih ringan. Sekitar 70 orang telah dirawat dan dipulangkan, kata Pastor Yustinus.

Didanai oleh Keuskupan Agung Katolik Roma Jakarta dan sumbangan, ia menerima orang-orang dari agama apa pun di negara yang berpenduduk mayoritas Muslim tetapi memiliki minoritas Kristen, Hindu, Budha, dan agama lain yang besar.

“Kami adalah saudara satu sama lain,” katanya, seraya menambahkan bahwa sebagian besar pasien berasal dari latar belakang berpenghasilan rendah dan menyumbangkan apa yang mereka bisa untuk biaya perawatan setidaknya lima juta rupiah ($345,18) per pasien.

“Kami menerima pasien di sini selama yang pertama masih ada kamar, kedua masih memungkinkan untuk mengobati kondisinya,” tambah Pastor Yustinus, yang harus mengurapi dan memberikan ritus terakhir kepada imam lain yang menderita virus corona melalui Zoom sebelum meninggal. ke penyakit.

Rumah sakit, khususnya di pulau Jawa dan Bali, telah dibanjiri pasien selama sebulan terakhir, karena tingkat infeksi dan kematian COVID-19 telah mencapai rekor tertinggi oleh varian Delta yang sangat menular.

Florentina Suharni Caturwati, seorang guru dan pasien di Samadi, mengatakan pihak berwenang harus mencoba dan menemukan lebih banyak fasilitas serupa untuk digunakan sebagai bangsal isolasi selama pandemi. Pastor Yustinus mengatakan staf yang menjalankan Samadi tahu bahaya terinfeksi sendiri.

“Itu risiko layanan kami,” katanya. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru