JAKARTA – Pakar Hukum Tata Negara, Margarito Kamis, menilai, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belum layak maju menjadi calon presiden (Capres).
Pasalnya, kementerian BUMN yang saat ini dipimpin Erick Thohir saja sedang amburadul sehingga belum pantas menjadi capres.
“BUMN saat ini sedang di bawah performa terutama dalam transparansi keuangan. Laporan keuangan itu sebuah tanggung jawab dari sebuah koorporasi,” ujar Margarito dalam diskusi kinerja BUMN ‘Antara Prestasi dan Wanprestasi’ dikutip Senin 20 Juni 2022.
Selain dari itu, Margarito meminta agar Erick fokus membenahi BUMN yang saat ini menjadi tanggungjawabnya.
“Akan berbahaya jika dia maju menjadi calon presiden dengan kondisi BUMN yang masih berada di bawah performa,” kata dia.
Kendati demikian, Margarito menyebut masih ada kesempatan dua tahun bagi Erick untuk bebenah jika ingin maju menjadi calon presiden.
“Lakukan hal konkret untuk memperbaiki performa BUMN. Kalau performa bagus, itu jadi tiket maju menjadi calon presiden,” pungkasnya.
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sementara itu Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi menambahkan sepanjang 2022, BUMN tidak mempublikasi annual report atau laporan tahunan kepada publik.
Menurut Uchok, hal itu terjadi karena Kementerian BUMN menutup diri menanggung banyaknya utang saat ini sehingga tidak adanya transparansi annual report yang dipublikasi.
Di lokasi yang sama, Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) La Ode Umar Borte mengungkapkan kekecewaannya atas kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN. Menurut dia, awal mula Erick dilantik, dirinya merasa bangga. (Calvin G. Eben-Haezer)