Minggu, 27 April 2025

KALAU POSITIF SAKIT BEROBAT KEMANA…? Menkes Ungkap Cara Dapatkan Skrining Kesehatan Gratis

JAKARTA – Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan cara agar masyarakat mendapatkan program skrining kesehatan gratis. Program skrining kesehatan gratis ini rencana akan diluncurkan bulan depan.

Menurut Budi, program ini bisa dimanfaatkan masyarakat satu bulan setelah hari ulang tahun.

Selain itu, program skrining kesehatan ini akan dilakukan di 10.000 puskesmas dan 20.000 klinik swasta.

“Kapan dilakukannya, kalau yang ultah Januari-Maret (diberikan) sampai April,” kata Budi di Jakarta, Kamis (16/1/2025).

“Untuk yang ulang tahun berikutnya dilakukan ditawarkan setiap dia ulang tahun sampai satu bulan sesudahnya,” ujarnya lagi.

Budi Gunadi menjelaskan, skrining kesehatan gratis untuk bayi, balita, dewasa, dan lansia bisa dilakukan di puskesmas dan klinik swasta. Sementara itu, pemberian skrining kesehatan untuk anak-anak diberikan di sekolah-sekolah.

Lebih lanjut, Budi Gunadi mengatakan, bayi yang baru lahir akan mendapatkan enam skrining kesehatan.

“Khusus anak sekolah, itu tidak dilakukan pada hari ulang tahun tahun, dilakukan saat seolah dan waktu sekolah,” kata Budi Gunadi.

“Kalau 280 juta ke klinik dan puskesmas enggak akan cukup. Jadi anak sekolah dibagi ke 300.000 sekolah,” ujarnya lagi.

Kemudian, pemberian skrining bayi baru lahir enam kali skrining kesehatan, balita delapan kali skrining, anak-anak 10 kali skrining, dewasa dan lansia 19 kali skrining kesehatan.

Budi Gunadi juga menekankan bahwa skrining kesehatan gratis ini berbeda dengan medical check up (MCU) seperti yang dilakukan di rumah sakit umum.

“Ini yang very basic, yang tidak pernah diukur sama sekali tekanan darahnya,” katanya.

Menkes pun mengimbau untuk mendapatkan program ini, masyarakat harus mengunduh aplikasi Satu Sehat untuk mendaftar agar mendapatkan antrian. Kemudian, laporan kesehatannya akan dikirimkan melalui WhatsApp.

Pengumpulan Data Kesehatan Dan Penyakit 250 Juta Rakyat RI

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Menkes tidak menjelaskan kemana masyarakat bisa berobat jika hasil skriing menunjukkan penyakit kronis dan parah, seperti hepatitis yang bisa bisa berujung sirosis dan kanker hati. Atau penyakit kanker lainnya, penyakit jantung, ginjal, dan lainnya.

“Kemungkinan besar masyarakat akan dianjurkan untuk menggunakan BPJS Kesehatan untuk tindak lanjutnya. Padahal tidak semua penyakit ditanggung BPJS Kesehatan, tidak semua obat dan tindakan medis ditanggung BPJS Kesehatan,” ujar Roy Pangharapan dari Dewan Kesehatan Rakyat (DKR).

Menurutnya, masyarakat butuh kejelasan tentang tindak lanjut tersebut, karena tidak semua daerah terutama diluar jawa memiliki fasilitas pelayanan lengkap untuk penyakit-penyakit di atas.

Ia mengatakan, selama ini masyarakat yang berpunya dan mengidap penyakit-penyakit di atas hanya bisa berobat dan sembuh diluar negeri seperti Singapura dan Malaysia.

“Untuk transplantasi organ dan Kanker, India memperikan pelayanan paling cepat, paling aman dan paling murah,” katanya.

Menurutnya program skrining gratis di atas tanpa tindak lanjut yang jelas soal penanganan penyakit patut dipertanyakan.

“Untuk apa data kesehatan dan penyakit 250 juta lebih rakyat Indonesia yang akan dikumpulkan oleh Satu Sehat dan Kementerian Kesehatan itu? Apakah untuk kepentingan keseharan rakyat ataukah ada kepentingan lain? Hanya Menkes yang tahu,” demikian Roy Pangharapan.

Ia mengingatkan bahwa salah satu bentuk skrining adalah pengambilan sampel darah individu. Selain bisa mengetahui paparan penyakit, sampel darah bisa mengetahui DNA dan genetik individu.

“Jadi otomatis program ini selain bisa memetakan kesehatan dan penyakit, juga bisa memetakan DNA dan genetik masyarakat Indonesia. Bagi mereka yang menguasai semua pemetaan itu, berarti menguasai seluruh rakyat Indonesia. Aman gak nih?” tegasnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru