Rabu, 19 Maret 2025

KOQ GITU SIH…? Rakyat Australia Aksi Tolak Wajib Vaksinasi dan Pembatasan Sosial

JAKARTA — Setelah kebijakan pemerintah Australia untuk melakukan wajib vaksinasi COVID-19 dan pembatasan nasioal. Akhirnya, kebijakan itu disambut dengan aksi penolakan dari ribuan orang yang tidak sepakat.

Aksi tersebut terjadi pada Sabtu siang, 20 November 2021. Mereka membawa plakat seruan bertulis ‘Lawan Tirani’ dan ‘Kebebasan Hidup’. Para demonstran itu melakukan aksi dengan berbaris di jalan-jalan pusat Kota Melbourne, salah satu kota terbesar kedua di Australia.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, ada juga aksi demonstrasi di beberapa tempat yang ada di Australia, seperti Sydney, Brisbane dan Perth dengan tuntutan yang sama. Yakni ingin kebebasan, tidak ada mandate wajib vaksinasi dan pembatasan sosial.

Dilansir  dari laman Aljazeera pada 20 November 2021, dijelaskan oleh Dana Morse dari Aljazeera bahwa, ada kekhawatiran diantara sebagian masyarakat tentang beberapa Undang-Undang manajemen pandemic yang saat ini coba disahkan oleh pemerintah negara bagian melalui majelis tinggi parlemen.

“RUU itu telah terhenti, tetapi orang-orang khawatir tentang jumlah kekuatan yang akan dimiliki pemerintah negara bagian jika RUU itu disahkan,” katanya.

Para demonstrans juga meneriakkan undang-undang bahwa tidak memihak kepada masyarakat. Sebab, jika kebijakan ini dijalankan, maka beberapa orang yang tidak divaksin dengan alasan tertentu akan tidak bisa bekerja, tambahnya.

Seperti diketahui, demonstrasi ini akan berlangsung selama minggu-minggu ke depan, dan bukan tidak mungkin akan menjadi lebih besar lagi.

Di tempat lain, ada beberapa ratus orang juga melakukan demonstrasi dengan membawa tuntutan melawan rasisme dan fasisme.

Menurut Nahui Jimenez, salah seorang demonstrans mengatakan bahwa, aksi ini merupakan pesan solidaritas bagi petugas Kesehatan Australia.

“Mayoritas orang mendukung langkah-langkah kesehatan ini yang sebenarnya telah membantu jutaan orang tidak terkena COVID,” katanya.

Untuk diketahui, Pada hari Sabtu, ada 1.166 kasus COVID-19 baru di negara bagian Victoria, di mana Melbourne adalah ibu kotanya. Lima orang lagi meninggal.

Negara bagian New South Wales terpadat, di mana hampir 92 persen orang divaksinasi lengkap, melaporkan 182 kasus baru.

Terlepas dari wabah Delta yang menyebabkan penguncian berbulan-bulan di Sydney dan Melbourne, Australia hanya memiliki sekitar 760 kasus yang dikonfirmasi dan 7,5 kematian per 100.000 orang.

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia, jauh lebih rendah daripada banyak negara maju lainnya. Inggris, misalnya, memiliki lebih dari 14.000 kasus yang dikonfirmasi dan 211 kematian per 100.000 orang.

Tetangga Selandia Baru, yang juga belajar hidup dengan virus corona melalui tingkat vaksinasi yang tinggi, melaporkan 172 kasus baru. Pada hari Jumat, 83 persen populasi negara Pasifik telah divaksinasi sepenuhnya. (Calvin G. Eben-Haezer)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru