Senin, 17 Februari 2025

Mantap! Mendes Marwan: Dana Desa 2015 Rintis 28,7% BUMDes

JAKARTA- Walaupun masih menemui banyak kendala, pengelolaan dana desa tahun 2015 telah banyak memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan desa. Menurut Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar, penggunaan dana desa telah memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan desa, khususnya untuk perbaikan infrastruktur, sarana dan prasarana dasar, peningkatan layanan pendidikan dan kesehatan.

“Dana Desa sebesar 89% untuk pembangunan di desa, kemudian untuk belanja pemerintahan Desa 6%, pembinaan kemasyarakatan 3%, dan belanja untuk pemberdayaan masyarakat sebesar 2%,” ujar Menteri Marwan saat menyampaikan sambutan dalam rapat koordinasi nasional pembangunan dan pemberdayaan desa di Jakarta, Senin (22/2).

Di bidang ekonomi, lanjut Marwan, dana Desa telah berkontribusi pada peningkatan sarana dan prasarana ekonomi, yakni sarana dan prasarana produksi, pasar desa, perintisan BUMDesa, dan peningkatan modal masyarakat.

“Kontribusi Dana Desa terhadap Perintisan BUMDesa terjadi di 28,7 persen Desa. Sedangkan peningkatan sarpras produksi terjadi di 6,7% Desa, peningkatan kondisi pasar Desa terjadi di 3,6% Desa, dan peningkatan modal masyarakat terjadi di 7,7% Desa,” imbuhnya.

Dari sisi penyerapan tenaga kerja, Marwan menjelaskan bahwa Dana Desa juga telah menyumbang penyerapan tenaga kerja dan peningkatan sarana dan prasarana ekonomi.

Meski dampak terhadap jumlah warga miskin belum dapat diukur, tetapi peningkatan sarana dan prasarana dan layanan dasar, serta peningkatan sarana dan prasarana ekonomi dan penyerapan tenaga kerja memberi kontribusi positif terhadap upaya penanggulangan kemiskinan pada 66,9% Desa.

“Rata-rata jumlah penyerapan tenaga kerja langsung sebagai kontribusi Dana Desa di bidang pembangunan fisik sebanyak 31 orang/Desa dan tenaga kerja bidang administrasi sebanyak 5 orang/Desa,” tandasnya.

Data-data yang dikemukaan tersebut, menunjukkan bahwa desa yang ada di Indonesia sudah bisa mengelolan dan menggunakan sumber daya keuangan.

“Maka desa dengan penuh kebajikan dan kearifan akan dapat memanfaatkannya dengan baik sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat desa,” paparnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi Zumi Zola mengungkapkan bahwa penggunaan dana desa di Provinsi Jambi memeiliki efekyang cuku besar.

“2015 sudah lebih dari 91% dana desa digunakan. Tentunya ini kita jangan berpuas diri dulu, tahun depan harus bisa sampai 100%,” ujarnya.

Gubernur yang memiliki latar belakang sebagai artis tersebut menilai kebijakan prioritas penggunaan dana desa yang diperuntukkn untuk infrastruktur dinilai sudah tepat.

“Pembangunan fisik sudah tepat. Karena memang inilah yang masih dikeluhkan masyarakat. Dan yang kedua harus diaesuaikan dengan program kabupaten dan kota,” imbuhnya.

Pada kesempatan sama, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintahan saat ini sudah mengubah sistem pembangunan nasional, di mana desa sudah ditempatkan sebagai subjek penentu pembangunan nasional. Negara sudah hadir di tengah-tengah masyarakat untuk bersama-sama melakukan pembangunan, terutama setelah dibentuknya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).

“Negara melalui pemerintah memperhatikan pembangunan di pedesaan. Ini menjadi salah satu cara kita untuk menjaga pemerataan, sehingga kehidupan bangsa ini memunyai keseimbangan,” ujar Jusuf Kalla dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pembangunan dan Pemberdayaan Desa “Evaluasi Penggunaan Dana Desa Tahun 2015, Persiapan Penyaluran dan Penggunaan dana Desa 2016” di Jakarta, Senin (22/02).

Wapres Kalla menjelaskan bahwa ketidakadilan pembangunan di desa akan berefek pada kesenjangan, dan akhirnya memunculkan masalah politik, sosial, ekonomi, dan berbagai masalah lainnya. Karena itu, pembangunan akan dijalankan secara merata guna mencapai keseimbangan.

“Jika kita tidak tidak mempunyai keseimbangan dalam pembangunan, maka akan terjadi urbanisasi yang lebih besar dan tentu ini akan menimbulkan masalah-masalah yang lebih besar di kota-kota,” paparnya. (Calvin G. Eben-Haezer)

 

 

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru