Senin, 13 Januari 2025

MANTAP NIH..! 5 Proyek Baterai EV di RI, Pabrik Perdana Beroperasi Mei 2024

JAKARTA – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia telah mengonfirmasi pemerintah akan meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) pertama di Indonesia pada Mei 2024.

Pabrik tersebut, kata Bahlil, bakal memiliki kapasitas produksi 10 gigawatt per jam atau gigawatt hour (GWh) dan bakal menjadi yang pertama di Asia Tenggara, meski tidak menjelaskan investor pemilik proyek tersebut.

“Nanti Mei ini, insyallah, ada peresmian pabrik baterai, Mei 2024 peresmian pabrik baterai pertama di Asia Tenggara [kapasitas produksi] 10 GWh,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Senin (29/4/2024).

Adapun, pabrik baterai tersebut adalah besutan PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power. Pabrik baterai dengan kode nama (code name) Omega itu berlokasi di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Namun, Omega bukan merupakan satu-satunya proyek pabrik baterai untuk EV di Indonesia.

Produksi Baterai EV Bisa Lebih Sustainable dengan AI
Akan Gantikan Pertalite, Ini 3 Efek Bioetanol ke Mesin Kendaraan
Bloomberg Billionaires Index Indonesia

Pabrik Baterai LG-Hyundai Rp50 T Beroperasi Mei

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah bakal meresmikan pabrik baterai kendaraan listrik atau kendaraan listrik (EV) pertama di Indonesia pada Mei 2024.

Bahlil tidak menjelaskan dengan lengkap ihwal investor dari proyek tersebut, tetapi memastikan bahwa pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 10 GWh dan akan menjadi yang pertama di Asia Tenggara.

“Nanti Mei ini, insyallah , ada peresmian pabrik baterai, Mei 2024 peresmian pabrik baterai pertama di Asia Tenggara [kapasitas produksi] 10 GWh,” ujar Bahlil dalam konferensi pers di kantornya, Senin (29/4/2024).

Hyundai (Sumber: Bloomberg)
Perlu diketahui, pabrik baterai tersebut besutan PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power memiliki proyek pabrik baterai EV di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pengembangan Industri Sektor ESDM Agus Tjahajana mengatakan, saat ini pabrik tersebut sudah rampung lebih dari 90% dan akan beroperasi April 2024.

Exxon Terus Cari Harta Minyak di Blok Cepu, Mulai Bor Sumur B-13
Keropos Industri Tambang di Balik Rekor Harga Tembaga US$10 Ribu

“Sudah hampir jadi, produksinya tahun ini mungkin April ya. Sudah 90% lebih, sudah hampir jadi. Pabriknya di Karawang, Jawa Barat,” ujar Agus saat ditemui di kantornya, awal Januari.

Pada kesempatan berbeda, Bahlil juga pernah merasa bahwa investasi pabrik sel baterai untuk kendaraan listrik sebesar US$3,1 miliar atau Rp45,88 triliun, yang terintegrasi dengan proyek Grand Package hulu-hilir baterai.

Fasilitas produksi yang saat ini telah dibangun di Karawang New Industry City (KNIC) merupakan fase pertama dari dua fase yang telah direncanakan oleh PT HLI Green Power.

Pembangunan fase pertama ini menelan investasi senilai US$1,1 miliar (sekitar Rp50,39 triliun asumsi kurs saat ini), dengan kapasitas produksi sebesar 10 GWh. Hingga pertengahan tahun 2023, perusahaan telah mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.000 orang.

Target produksi komersial pada April 2024. Bahlil mengatakan pembangunan pabrik baterai listrik ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendorong penghiliran industri nikel.

Untuk tahap kedua, tahap konstruksi akan dimulai pada Januari 2024 dan berproduksi komersial pada Maret 2025 dengan kapasitas produksi sebesar 20 GWh. Nilai investasi yang ditanamkan sebesar US$2 miliar atau Rp29,60 triliun dan diperkirakan akan menyerap 2.800 tenaga kerja Indonesia.

PT HLI Green Power merupakan perusahaan patungan atau joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC).

Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman atau nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi/BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada tanggal 28 Juli 2021.

Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk menggiatkan investasi yang akan mendukung pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. (Enrico N. Abdielli)

Artikel Terkait

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru