Jumat, 29 September 2023

Masukan Untuk HUT Polri 76 Tahun

Oleh: Dr. Susaningtyas NH Kertopati * 

APRESIASI tinggi kepada kinerja Polri dalam kepemimpinan Jenderal Pol Listyo Sigit utamanya semangat dalam penggunaan anggaran secara akuntabel dan transparan.

Apresiasi juga kepada Polri khususnya Densus 88 yang sukses dalam penanganan Terorisme. Polri juga dinilai sukses dalam penanganan Covid-19 dengan menjaga ketertiban masyarakat sehingga Covid 19 cepat diatasi.

Tak kalah penting juga Kapolri berinisitif membangun kesetaraan Gender di Polri dengan menaikan pangkat Polwan setara Polisi pria. PNS berprestasi pun dinaikkan pangkat setara Brigjend.

Saya memberikan juga beberapa masukan di dalam HUT Polri ke 76 pada 2022 ini dibawah ini.

Prediktif,– Polri dituntut untuk mampu melakukan penegakkan hukum berdasarkan analisis intelijen dan kemampuan forecasting. Sehingga Polri tidak reaktif, tapi juga prokatif.

Responsibilitas,– Polri yang akuntable ke masyarakat, termasuk dalam penegakkan hukum. Untuk itu, Polri perlu menunjukkan bahwa penegakam hukum (gakkum) tidak memandang kelas dan golongan

Transparasi,– Polri yang transparan dan akuntable akan meningkatkan kecintaan dan kepercayaan masyarakat terhadap upaya2 gakkum yang dilakukan. Polri juga harus lebih sigap dalam hadapi Hoax dan Post Truth di tengah masyarakat.

Berkeadilan,– Polri perlu meyakinkan masyarakat bahwa semua orang sama di hadapan hukum, termasuk bahwa polri itu netral dari intervensi politik dan/atau Polri tidak bermain politik praktis. Tetapi harus paham politik

Polri pun harus lebih berani melangkah untuk atasi teroris perangkat lunak kurang berupa regulasi/ payung hukum masih kurang one step ahead. Juga harus tegakkan aturan Penyadapan untuk antisipasi dan mencegah jadi pebyadapan bisa untuk preemptif bukan saja preventif. Bukan hanya Bareskrim tapi juga Baintelkam harus mendapat dukungan penguatan Siber dan SDM yang handal berpendidikan tinggi dibidangnya.

Untuk STIK/PTIK akan lebih bermanfaat untuk mendukung kinerja Polri bila dijadikan Universitas. Contohnya, forensik bisa menjadi Ilmu Kajian yang bisa dikembangkan berkelas dunia sehingga forensik bisa lebih mendalam keilmuannya

Terkait munculnya diskursus Ganja Medis, Polri harus tegas bahwa hal ini tak bisa sembarang dilegalkan tanpa ada penelitian terdahulu.

Terkait dinamika Lakalantas nampaknya meski sudah lebih baik pengentasan masalahnya tetapi masih banyak yang belum tertib berkendara. Ganjil Genap juga butuh dikaji ulang karena masyarakat malah merasa kadang tambah macet.

Hal yang berkaitan dengan kriminalitas jalanan juga membutuhkan perhatian peningkatan kepiawaian Polisi dalam menanganinya.

Kasus Separatisme KSTP Papua sepertinya akan bisa diminimalisir bila anggota Polri yang dikirim diberi bekal pengetahuan komunikasi antar budaya serta paham budaya Papua, Kita harus tegas menunjukkan kepada pemberontak separatis Papua bahwa kita eksis dan kepada negara asing pendukungnya memperlihatkan kita kuat dn tidak goyah sebagai negara bangsa.

Sangat penting untuk melakukan propaganda dan kontra propaganda yang terukur, efektif, efesien dan tepat sasaran. Melalui hal tersebut, maka konstruksi sosial-politik yang membentuk opini publik dapat meminimalisir dukungan kepada kelompok insurgensi.

* Penulis, Dr. Susaningtyas NH Kertopati, adalah pengamat militer dan intelijen, Ketua DPP Bidang Hankam & Siber Partai Perindo

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,553PengikutMengikuti
1,100PelangganBerlangganan

Terbaru