Sabtu, 5 Juli 2025

MELEDAKKAN JALUR KERETA SELATAN..! Korea Utara Ungkap 1,4 Juta Anak Muda Telah Daftar Tentara, Siap Perangi Korea Selatan

PYONGYANG – Media pemerintah Korea Utara mengatakan pada Rabu (16/10/2024) bahwa sekitar 1,4 juta anak muda telah mendaftar untuk bergabung atau kembali ke tentara minggu ini.
Mereka juga menyalahkan Seoul atas selebaran dari pesawat tak berawak yang provokatif. Ini dinilai telah membawa situasi tegang ke ambang perang.

Retorika berapi-api itu muncul setelah Korea Utara pekan lalu menuduh Seoul mengirim pesawat tak berawak ke Pyongyang yang menyebarkan selebaran anti-Korea Utara.

Korut sebelumnya telah meledakkan jalan dan jalur kereta api antar-Korea di sisi perbatasannya pada Selasa (15/10/2024) dan memperingatkan bahwa Korsel akan membayar mahal atas perbuatannya.

Dilansir Reuters, kantor berita resmi KCNA menyebut banyak anak-anak muda, termasuk mahasiswa dan pejabat liga pemuda, telah menandatangani petisi untuk bergabung dengan tentara. Mereka bertekad untuk berperang dalam apa yang disebut perang suci menghancurkan musuh dengan senjata revolusi.

Foto-foto yang diterbitkan oleh KCNA menunjukkan apa yang dikatakannya sebagai orang-orang muda yang menandatangani petisi di lokasi yang dirahasiakan.

“Jika perang pecah, Korea Selatan akan dihapus dari peta. Karena menginginkan perang, kami bersedia mengakhiri keberadaannya,” tulis laporan KCNA.

Korea Utara sebelumnya telah melaporkan orang-orang muda yang berjuang untuk mendaftar pada saat ketegangan meningkat.

Tahun lalu, media pemerintah melaporkan 800.000 warganya, membuka tab baru secara sukarela untuk bergabung dengan militer Korea Utara untuk berperang melawan AS.

Dikatakan juga pada tahun 2017 bahwa hampir 3,5 juta pekerja, anggota partai, dan tentara mengajukan diri untuk mengabdi.

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan dari Pyongyang, menurut data dari Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), Korea Utara memiliki 1,28 juta tentara aktif dan sekitar 600.000 cadangan, dengan 5,7 juta cadangan Pengawal Merah Pekerja/Petani di antara banyak unit tak bersenjata.

Seoul tidak mengomentari laporan KCNA terbaru, tetapi telah memperingatkan bahwa jika Korea Utara membahayakan keselamatan warga Korea Selatan, hari itu akan menjadi akhir dari rezimnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru