JAKARTA- Sampai akhir awal bulan Maret 2017 ternyata belum ada realisasi dana desa yang diterima oleh para Kepala Desa. Kementerian Keuangan ternyata terlambat dan tidak sesua jadwal menurunkan dana desa. Hal ini menjadi keluhan beberapa kepala desa di daerah, khususnya di Jawa Barat.
“Memang dari Kemenkeu belum turun ke kabupaten. Harusnya awal April ini turun,” demikian Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes) Eko Putro Sandjojo kepada Bergelora.com Minggu (3/4) menjawab keluhan kepala-kepala desa tersebut.
Mendes Eko sangat berharap agar Kementerian Keuangan bisa segera menurunkan dana sesuai rencana agar dapat segera digunakan untuk kepentingan pembangunan desa.
“Perencanaannya seharusnya sudah bisa dilaksanakan sehingga waktu dananya turun sudah bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Sebelumnya, Bergelora.com laporan dari Eka Pangulimara dari Konfederasi Konggres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) yang bertemu dengan beberapa kepala desa dari Desa Dawuan Kidul, Kecamatan Dawuan, Desa Cimayasari dan Desa Karang Mukti Kecamatan Cipendeuy di Subang, Jawa Barat bahwa hingga saat ini dana desa belum masuk desa. Ternyata sampai akhir bulan Maret 2017 belum ada realisasi dana desa, yang diterima oleh desa.
“Realisasi dana desa untuk tahun 2016 saja itu diberikan pada bulan Agustus 2016 untuk termin pertama. Dan termin keduanya itu diakhir tahun. Dengan begitu perencanaan atau RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa-red) yang sudah tersusun sama saja bubrah. Alhasil pembangunan hanya artifisial alias sistem kebut anggaran saja. Misalnya ujungnya hanya bangun jalan,” jelasnya.
Menurutnya, para kepala-kepala desa memohon agar pemerintah pusat bisa segera menurunkan segera dana desa sesuai rencana agar nantinya dapat dilaksanakan sesua dengan RPJMDes
“Kepala-kepala desa memohon realisasi pada bulan April 2017 ini. Sehingga jelas untuk perencanaan pembangunan dan pengawasan dana desa pada semester pertama dan semester kedua berikutnya pada tahun 2017 ini,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini kepala-kepala desa sedang bersiap menyambut arah pembangunan infrastruktur menjadi sosial ekonomi desa. (Web Warouw)