JAKARTA- Ratusan pengungsi asal Afghanistan, Sudan, Somalia, Iran, dan Myanmar berkumpul di depan gedung kantor Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) Indonesia, Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (24/8).
Para pengungsi menggelar demonstrasi meminta agar UNHCR segera melakukan proses penempatan pemukiman ke negara ketiga (resettlement). Mereka sudah menunggu tanggung jawab UNHCR itu selama 8-10 tahun di Indonesia. Sebagian pengungsi bahkan tidak memiliki tempat, sehingga mereka harus tinggal di trotoar samping gedung UNHCR, Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat selama 2 tahun terakhir.
Kepada Bergelora.com dilaporkan, tak lama berselang aparat brimob dan mobil watercanon diturunkan. Sekitar 4 orang ditangkap, salah satunya anak dibawah umur, Nasid Huseine Nuruzi (14),
“Tolong adik saya jangan ditangkap. Dia tidak bisa bahasa Indonesia Kakinya sakit dan kesehatan mentalnya bermasalah. Saya mohon kembalikan pada kami,” tangis Aminah (26) kakak dari Nasid sambil menggandeng anak-anaknya.
Unjuk rasa yang dimulai dari pukul 09.00 pagi hingga sore, berujung janji yang tak pasti. Pihak UNHCR meminta para pengungsi bersabar.
“Apakah 8 tahun itu tidak cukup? kami hidup dalam ketidakpastian dan mereka meminta kami terus bersabar,” seru Abdullah (22) pengungsi asal Afganistan. (Muniroh)
