JAKARTA- Terkuak sudah klausul dalam prospektus bisnis Pelindo II yang terkait menjual Bond. Intinya kuakan itu adalah, managemen mengakui bahwa mundurnya 30 orang Senior Manejer Pelindo II serta pemogokan kerja oleh SPPI dan SP JICT maupun SPTPK Koja adalah sesuatu hal yang tidak dapat dijamin mereka. Hal ini diungkap oleh Sekjen Federasi Serikat Pekerja (FSP) BUMN Bersatu, Tri Sasono kepada Bergelora.com di Jakarta, Senin (28/9).
Karena itu menurutnya, terlihat betapa penting posisi tawar yang kuat dari serikat pekerja untuk bisa membatalkan penjualan Bond Pelindo II yang baru di issued tanggal 5 Mei 2015 dan berikutnya tanggl 5 November 2015 dengan nilai Bond sebesar US $ 1,100,000,000 dengan bunga 4.250%. Lalu untuk tahun 2025
Sebesar US $ 500,000,000 dengan bunga 5.375% sampai 2045
“Jadi sesumbar RJ Lino yang mengatakan sudah membuat Pelindo II kaya raya tidak terbukti karena kewajiban hutang Pelindo II juga membengkak, apalagi bunga Bond Pelindo yang ditawarkan cukup tinggi yaitu 4.26 % Dan 5.375 % dalam pinjaman US Dollar, belum lagi Bond Pelindo punya discount hingga 10 persen yang artinya Pelindo hanya mendapatkan 90 % dari nilai bond yang diterbitkan,” jelasnya.
Ia menjelaskan, Bond Pelindo yang ditawarkan di pasar modal Singapore tunduk pada aturan hukum bisnis Amerika Serikat.
“Resikonya jika Pelindo default membayar bunga bondnya maka hanya bisa dilakukan Repurchase Bond 1 Kali saja. Setelah itu Bond bisa dikonversikan dalam kepemilikan aset dan saham yang dimiliki Pelindo oleh pemegang Bond Pelindo,” ujarnya.
Untuk itu, sudah saatnya SPPI, SPJICT dan SP TPK Koja melakukan rembug menurunkan Dirut PT Pelindo II RJ Lino sekaligus membatalkan Global bond yang penuh dengan resiko meninggalkan bom waktu akibat gagal bayar karena banyak Investasi Pelindo seperti Jakarta Newport City yang tertunda hampir setahun kesiapan operasinya.
“Kami pekerja bisa mengelola Pelindo dan memberikan keuntungan pada negara, tapi bukan seperti yang dilakukan oleh RJ Lino. Kami siap menyelamatkan perusahaan negara ini dengan mengambil alih pengolahan pelabuhan,” tegasnya (Web Warouw)