Prabowo, Wujud Kebangkitan Orde Baru

JAKARTA- Menjual Soeharto dalam Pilpres menjadi modus untuk mengumpulkan suara dukungan bagi Prabowo Subianto. Oleh karena itu Prabowo-Hatta adalah wujud kebangkitan Orde Baru.

Sebagaimana yang dilakukan oleh pasangan Prabowo-Hatta, mengandung tiga makna politik sekaligus memuja Soeharto sebagaimana dilakukan pasangan ini menunjukkan bahwa betapa mereka memiliki kedekatan dengan Soeharto. 

Dengan demikian asumsi yang mengatakan bahwa kehadiran Prabowo dalam kontestasi Pilpres sebagai kebangkitan Orde Baru menjadi benar. 

“Patut diwaspadai penggunaan represi politik atas nama stabilitas yang sangat mungkin diadopsi pasangan ini.” Demikian Ketua Setara Institute, Hendardi, di Jakarta, Minggu (8/6).

Pasangan ini menurutnya tidak percaya diri, sehingga menggunakan Soeharto sebagai salah satu materi kampanye untuk menghimpun dukungan politik. 

“Ini bukti bahwa pasangan ini miskin gagasan. Atau bahkan kesengajaan untuk memperoleh sumber daya politik dari kekuatan Orba,” ujarnya.

Penggunaan Soeharto sebagai salah satu materi kampanye menunjukkan bahwa pasangan Prabowo-Hatta sangat pragmatis dengan setiap gagasan dan dukungan politik tanpa verifikasi yang jernih. 

“Padahal gagasan mengusung Soeharto sebagai pahlawan sangat melukai rakyat dan bertolak belakang denga mandat reformasi 1998,” tegasnya.

Menurutnya cara pragmatis ini sama dengan terbukanya pasangan ini yang menerima dukungan FPI dengan 10 agenda yang sebagiannya kontradiktif dengan gagasan kebangsaan Indonesia

Hendardi juga menjelaskan bahwa Babinsa, yang merupakan tentara aktif bukan cuma dilarang memilih, tapi juga dilarang tidak netral pada pasangan capres-cawapres tertentu. 

“Jika SBY tidak mengambil tindakan nyata, sebatas menghimbau yang memantik kepanikan, patut diduga pernyataan SBY hanya alibi untuk menghindari tuduhan bahwa dirinya membiarkan TNI tidak netral,” demikian Ketua Setara Institute, Hendardi,
Kepada Bergelora.com di Jakarta, Minggu (8/6)

Menurutnya, cara-cara ala Orde Baru ini tidak boleh terulang untuk itu Bawaslu harus ambil sikap dan tindakan. (Tiara Hidup)