JAKARTA – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan bahwa Tuhan adalah sekutu Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Ketika umat Kristen Ortodoks merayakan Paskah pada hari Minggu (5/5/2024), Zelensky merilis video pidato dari Katedral Saint Sophia di Kyiv.
Dalam pidatonya, ia mengatakan Rusia melanggar semua perintah Tuhan.
“Dunia melihatnya, Tuhan mengetahuinya,” katanya.
“Dan kami percaya ada tanda pangkat dengan bendera Ukraina di bahu Tuhan. Oleh karena itu, dengan sekutu seperti itu, kehidupan pasti akan menang atas kematian,” lanjutnya.
“Saat kita melewati jalan yang sama dan mengalami penderitaan yang sama, kita semua hari ini dipersatukan oleh satu doa yang sama,” ujarnya, dikutip dari laman resmi Presiden Ukraina.
Zelensky mengatakan seluruh rakyat Ukraina berdoa untuk pasukannya yang melawan pasukan Rusia, yang disebutnya sebagai ‘setan’.
“Kami berdoa untuk semua pejuang kami yang merayakan Paskah di parit dan di posisi. Kami berdoa untuk pejuang cahaya kami, yang menahan setan di segala penjuru,” katanya.
Ia berharap Tuhan akan membantu Ukraina mengembalikan kedamaian di negerinya.
Zelensky Halusinasi
Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, mengomentari pidato Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, saat perayaan Paskah kemarin.
Ia menggarisbawahi kalimat Zelensky yang menggambarkan Tuhan sebagai sekutu Ukraina dalam perang melawan Rusia.
Juru bicara itu menyatakan perkataan Zelensky disebabkan oleh halusinasi.
“Sebuah tanda pangkat pada (lengan) Tuhan adalah cerita yang sama dengan ritual orang Ukraina kuno (yang dilakukan) oleh mereka di suatu tempat di Mesopotamia pada saat mereka menemukan Amerika,” kata juru bicara itu.
Perkataan Maria Zakharova mengacu pada beberapa meme internet yang mengejek narasi Kyiv tentang asal usul bangsa.
Sebelumnya, Panglima Tertinggi Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrsky, mengatakan Ukraina menghadapi situasi yang sulit.
“Angkatan bersenjata kami menghadapi situasi operasional dan strategis yang sulit, yang cenderung menjadi lebih buruk,” katanya bulan lalu.
Sementara itu bantuan militer dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara Barat belum tiba.
Pada 28 April 2024, Ukraina menerima pengiriman roket anti-lapis baja, rudal, dan peluru artileri 155 milimeter yang sangat dibutuhkan, dikutip dari The New York Times.
Ini adalah cicilan pertama dari bantuan militer senilai $61 miliar yang disetujui Presiden AS, Joe Biden, pada 24 April 2024.
Setelah penandatanganan itu, pengiriman bantuan dari AS baru dimulai. (Web Warouw)