JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai menyelidiki sejumlah kasus korupsi besar di Provinsi Papua. Kasus-kasus ini sendiri mulai menjadi perhatian setelah diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Plt Juru Bicara Penindakan KPK Ali Fikri mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menindaklanjuti laporan dari masyarakat. Saat ini lembaga antirasuah tersebut telah memasuki tahap pengumpulan data.
“Saat ini, KPK benar sedang melakukan pendalaman lebih lanjut dengan melakukan pengumpulan sejumlah data dan permintaan keterangan pada pihak-pihak terkait adanya dugaan korupsi di wilayah Papua,” kata Ali, dilansir dari Bergelora.com, Sabtu (22/5).
Ali kemudian memberi sedikit petunjuk tentang kasus yang akan ditanganinya.
“Adapun dugaan korupsi tersebut di antaranya terkait pengadaan, suap, dan gratifikasi,” bebernya.
Kendati demikian, Ali belum dapat memberi rincian lebih lanjut terkait substansi kasus tersebut. Namun ia menjamin bahwa KPK akan mengungkapkannya kepada publik setelah berhasil mengumpulkan semua data dan keterangan yang berkaitan.
Sebelumnya, Mahfud MD mengumumkan niat pemerintah untuk membongkar 10 kasus korupsi besar di Tanah Papua. Menurut Mahfud, langkah ini bisa menjadi bagian penting dalam menuntaskan masalah di Papua.
Selain itu, pemerintah juga akan menambah dana otonomi khusus hingga kuota bagi orang asli Papua di parlemen. Dengan begitu, masalah ekonomi dan kekerasan di Papua dapat segera diselesaikan.
“Pemerintah tetap melakukan pendekatan kesejahteraan, damai tanpa kekerasan, dan tanpa senjata. Itu prinsip dasarnya,” papar Mahfud dalam jumpa pers di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Rabu (19/5).
Di sisi lain, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB masih menjadi salah satu masalah di Tanah Papua yang hingga kini belum ditemukan solusinya. Belakangan KKB kembali disorot karena semakin beringas. Mereka tak segan membuat nyawa orang lain, baik dari kalangan sipil maupun aparat, melayang begitu saja. (Calvin G. Eben-Haezer)