JAKARTA- Guru Besar Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, Sri Edi Swasono mendukung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang mendorong agar Badan-badan Usaha Milik Daerah (BUMD) bisa bangkit dan berkembang memimpin usaha pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini disampaikannya kepada Bergelora.com di Jakarta, Minggu (25/10).
“Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) harus berfungsi sebagai agent of local and regional development. Jadi agent of progress, bukan agent of nepotist business atau bisnis abal-abal,” tegasnya
Untuk itu menurutnya, BUMD harus dikendalikan oleh Bappeda untuk rencana strategis pengembangannya yang bertumpu pada kekuatan sumber daya alam dan manusia di daerah.
“Agar BUMD bisa menjadi pemicu gerak multiplier (backward and forward linkages) dengan memanfaatkan sumber-sumber lokal (resources-based) yang unutilized atau masih underutilized. Mampu mengembangkan interdependensi regional (kerjasama antar daerah untuk menghindari bottleneck pasaran dan manfaatkan larger economic of scale).
Untuk itu Bappeda dan BUMD harus diisi dengan orang-orang daerah yang memiliki visi yang kuat dan kemampuan manajemen yang berorientasi membangun daerahnya berkiblat pada kepentingan dan keuntungan rakyat setempat.
“Orang-orang Bappeda dan BUMD tidak boleh orang-orang bodoh. (Mereka-red) musti tunduk pada hukum besi ‘the right man in the right place’ . Biarpun anak Bupati kalau bodoh tidak boleh di situ.
Ia juga menegaskan agar pemerintah daerah menerapkan peraturan bahwa karyawan, pekerja dan rakyat ikut serta menjadi stake holder memiliki saham keuntungan atau bagi hasil dan terlibat dalam usaha bisnis yang dilakukan oleh BUMD.
“Lalu stake holder, terutama karyawan dan rakyat terlibat, harus dan harus ikut memiliki saham. Manfaat untuk rakyat harus jelas,” ujarnya.
Tulang Punggung Daerah
Sebelumnya Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Irman Gusman kepada Bergelora.com di Jakarta, Jumat (23/4) mengatakan pendirian BUMD berkontribusi bagi perkembangan perekonomian daerah dan penerimaan daerah. Kontribusi tersebut memberikan multiplier effect seperti menstimulus pertumbuhan ekonomi.
“Lembaga bisnis yang dimiliki dan dikelola pemerintah daerah itu akan jadi pendorong down effect ekonomi dan menambah sumber pendapatan asli daerah (PAD) di luar pajak dan retribusi daerah yang menopang anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD),” jelasnya.
BUMD juga menurutnya menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah karena bidang usahanya menguasai hajat hidup orang banyak. Karena kontribusinya, BUMD menjadi tulang punggung ekonomi daerah dan nasional.
“Misalnya, pasar sebagai perusahaan daerah memang berkontribusi tidak besar terhadap PAD. Namun, pasar menggerakkan sektor ekonomi produktif, menyerap tenaga kerja, baik tenaga kerja langsung maupun tidak langsung, serta menggairahkan usaha kecil dan menengah,” ujarnya.
Sebelumnya di hadapan rapat kerja nasional (rakernas) BUMD yang diselenggarakan Direktorat Jenderal (Ditjen) Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negergi (Kemdagri) di Jakarta, Selasa (20/10), Irman Gusman menyatakan BUMD menjadi kekuatan ekonomi daerah dan nasional. BUMD hadir sebagai prime mover (penggerak utama) pembangunan ekonomi. BUMD menjadi instrumen mempercepat pembangunan daerah.
Ia menjelaskan sebagai badan usaha, BUMD terbagi menjadi dua kelompok usaha, yakni BUMD yang mencari keuntungan (profit oriented) dan BUMD yang memberi pelayanan (service). Jika BUMD yang mencari keuntungan mengacu ke mekanisme atau harga pasar, maka BUMD yang yang memberi pelayanan berfokus ke konsumen, sehingga bisa meraih keuntungan dari pelayanan yang diberikan. Contohnya Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan Perusahaan Air Minum (PAM).
Selain berkontribusi bagi perkembangan perekonomian daerah, BUMD menjadi perintis kegiatan usaha yang belum dapat dilaksanakan sektor swasta melalui mekanisme korporasi, sembari turut memberikan bimbingan kepada usaha ekonomi lemah melalui program kemitraan.
“BUMD hadir untuk menyejahterakan masyarakat sembari menunggu swasta hadir. Sebelum swasta hadir, biarlah BUMD-nya berdiri. Setelah swasta hadir, BUMD menggarap sektor lain,” ujarnya. (Web Warouw)