JAKARTA – Ketua Umum Prima Agus Jabo Priyono mengingatkan, agar semua pihak bersatu, termasuk mahasiswa dan TNI untuk menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa dan rakyat.
“Tugas kita semua memastikan dan mempercepat kesejahteraan rakyat,– gak mungkin berhasil kalau mahasiswa dan TNI terus diadu domba,” ujarnya.
Wakil Menteri Sosial ini menanggapi isu TNI masuk ke kampus di sejumlah wilayah. Terbaru, TNI diundang mahasiswa saat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan kegiatan diskusi pada Rabu (16/4/2025) lalu.
“Apa salahnya mengundang TNI berdiskusi di kampus. Saat ini semua upaya dilakukan untuk membangun persatuan nasional. Karena kita berada dalam satu kapal namanya Indonesia. Sekarang kapal ini sedang menghadapi badai global yang berbahaya. Kita justru harus bersatu, bukan saling curiga dan saling menyerang. Kalau kapal ini tenggelam, semua ikut tenggelam. Jangan macem-macem. Tugas kita berat,” tegas Agus Jabo kepada Bergelora.com, Minggu (20/4/2025).
Agus Jabo mengatakan penting bagi setiap komponen bangsa, termasuk TNI dan mahasiswa bersama rakyat untuk menjaga situasi negara tetap kondusif dan menghindari kegaduhan.
“Agar situasi terus kondusif, tidak gaduh, mendahulukan kepentingan bangsa di atas kepentingan yang lain, serta menjaga persatuan nasional,” ucapnya.
Ia menyebut pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat ini sedang fokus menjalankan program besar dan strategis untuk mensejahterakan rakyat.
Beberapa program di antaranya adalah Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, Sekolah Rakyat, dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Tentunya agar program-program tersebut bisa sesuai target dan sasaran, dibutuhkan sinergi antar kementerian, lembaga negara, termasuk kampus, masyarakat dan TNI/Polri,” ucapnya.
Pemerintahan Prabowo – Gibran menurutnya saat ini fokus menyelesaikan persoalan-persoalan rakyat khususnya rakyat miskin dan tak mampu.
“Ada soal pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, korupsi, ketimpangan sosial dan daerah, kemiskinan dan semua ikutannya. Pemerintah sangat membutuhkan mahasiswa dan prajurit TNI untuk ikut menjadi jalan keluar dari semua persoalan itu,” ujarnya.
Ia menegaskan semua isu yang mempertajam hubungan mahasiswa dan TNI, sipil dan militer bertujuan untuk melemahkan persatuan dan perjuangan nasional menuju masyarakat adil makmur yang sudah dijanjikan oleh Reformasi 1998.
“Sekarang semua pihak,–sipil dan militer harus bersatu menuntaskan tujuan itu. Yang gak setuju jangan mengganggu, biarkan kami bekerja menuntaskan semua itu,” tegasnya. (Web Warouw)