Jumat, 29 Maret 2024

Swasono: Hadapi Krisis, Jangan Glontor Cadangan Devisa Sia-sia

JAKARTA- Untuk menghadapi keadaan darurat ekonomi akibat krisis ekonomi dunia karena pengaruh devaluasi mata uang China, Yuan, maka pemerintah harus mengatasi denan cara-cara yang darurat. Pemerintah jangan menghabiskan cadangan devisa untuk menahan naiknya dollar, karena akan habis percuma. Hal ini disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof Sri Edi Swasono kepada Bergelora.com di Jakarta, Rabu (26/8).

 

“Jangan glontor cadangan devisi untuk tahan naiknya USD (Dollar Amerika-red), akan habis percuma untuk dukung itu. Akan habis dimakan para spekulan bajingan. Apalagi Menkeunya kan memang ngawur menyikapi naiknya USD,” ujar anggota Presidium Komite Kedaulatan Rakyat (KKR) ini.

Sri Edi Swasono mengusulkan agar Menteri Kordinator Maritim diberikan tugas kusus untuk menagih komitmen perusahaan-perusahaan asing yang beroperasi di Indonesia.

“Nah RR (Rizal Ramli-red) bisa apa? Tiwas RR ditarik masuk Kabinet ya tidak apa-apa, (walau-red) tidak pas posisinya. Kasih tugas RR tagih Freeport dan lainnya. (Saat ini-red) Pemerintah RI (sedang-red) kesulitan, apa investor-investor asing itu dibiarkan jadi penonton lihat kita yang kejet-kejet (sekarat-red).

Sri Edi Swasono mengingatkan tekanan internasional terhadap Indonesia pada masa akhir pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1998 menjelang jatuh. Swasono yakin Rizal Ramli punya kapasitas bicara dengan pihak investor asing yang sudah beroperasi puluhan tahun di Indonesia.

“Ini kayak congkaknya Direktur International Monitary Fund (MF), (Michel-red) Camdessus dulu itu (pada waktu menekan Presiden Soeharto-red). Atau kita tunggu bukti friendliness mereka? RR  pinter soal itu,” ujarnya.

Swasono meminta agar Presiden Joko Widodo tetap tegar dan sabar menghadapi tekanan krisis ekonomi dunia. Justru saat ini kesempatan bagi Presiden Joko Widodo untuk menunjukkan bahwa Indonesia berdaulat secara ekonomi dan politik.

“Jadi sebaiknya perbaiki aja wibawa, trust dan kredibitas pimpinan nasional kita. Jangan nampak bingung dan nunak-nunuk begin. Kan udah diledek oleh pimpinan Singapore yang congkak itu. Jangan takut!” tegasnya.

Presiden Joko Widodo juga jangan perduli dengan rongrongan partai-partai yang minta jabatan. Karena rakyat membutuhkan masa depan yang pasti dan optimis.

“Harus cak-cek (bertindak cepat dan tepat-red). Harus mampu tumbuhkan future certainty dan optimisme akan hadirnya good and clean government. Bukan saatnya lagi sibuk bagi-bagi jabatan atas rongrongan partai-parta. Perut rakyat musti diamankan dulu,” tegasnya.

‘Gebrakan Soemarlin’

Sri Edi Swasono mengingatkan, pada waktu Orde Baru ada yang namanya ‘gebrakan Soemarlin’ yang bisa bisa menghadapi krisis ekonomi seperti saat ini. Pemerintah Joko Widodo menurutnya perlu mempertimbangkan pengalaman masa itu.

“Ulangi ‘Gebrakan Soemarlin’ zaman Orde Baru. BUMN harus bantu solvabilitas pemerintah. Pangkas import yang tidak penting. Importir non-pri sudah saatnya menunjukkan berjiwa merah-putih tidak mematikan produsen dalam negeri,” jelasnya.

Ia menekankan agar pemerintah memprioritaskan ekspor, namun menyayangkan menteri perdagangan yang kurang berpengalaman.

“Galakkan ekspor kalau bisa. Karena komoditi Indonesia yang low import contents kan jadi murah bagi luar negeri. Export drive lah. Sayang Menteri Perdagangan kagak ada pengalaman,” tegasnya.

Sri Edi Swasono juga mengingatkan agar pemerintah menghentikan subsidi bunga BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia), bahkan menuntut pembekuan dan meminta rekapitulasi obligasi.

“Segera stop subsidi bunga BLBI. Bekukan dan minta kembali Obligasi Rekap. Saya bisik sesuatu pada Presiden Joko Widodo pada waktu 17 Agustus di Istana, tapi Presiden tidak paham,” ujarnya.

Menurutnya kekurangan Presiden Joko Widodo harus dibantu oleh semua pihak agar bangsa dan negara bisa selamat semua.

“Leadership dan sikap tegas patriotik menjadi tuntutan utama. Justru ini Presiden kita defisit, ya harus dibantu sebelum reaching the point of no return,” tegasnya. (Web Warouw)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru