Senin, 16 Juni 2025

TAK BISA DIPUNGKIRI..! Nicolás Maduro: Cina Memperlakukan Venezuela Sebagai Sahabat: Ekonomi Tumbuh 17%

JAKARTA- Televisi CGTN China baru-baru ini mulai menayangkan program wawancara baru dengan nama Leaders Talk, dengan episode pertama yang menampilkan wawancara dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, disiarkan bertepatan dengan hostingnya dari KTT G20 di Bali November lalu. Sebagai bagian dari seri, CGTN melakukan perjalanan ke ibukota Venezuela Caracas untuk wawancara eksklusif dan luas dengan Presiden Nicolás Maduro.

Presiden Maduro merinci sanksi ilegal dan blokade yang dikenakan pada negaranya oleh Amerika Serikat, yang oleh pewawancaranya dengan tepat digambarkan sebagai perang ekonomi, tetapi mencatat bahwa meskipun demikian, pada tahun lalu, Venezuela telah berhasil mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 17%. Selain itu, ekonomi non-minyak negara ini tumbuh untuk pertama kalinya dalam 120 tahun.

Menyoroti tren multilateral yang meningkat dalam politik dunia, Presiden Maduro menggambarkan rekannya dari Tiongkok Xi Jinping sebagai pemikir era baru, memuji konsepnya tentang komunitas masa depan bersama bagi umat manusia. Dia juga mengutuk kunjungan Agustus lalu oleh Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan di Tiongkok sebagai tantangan bagi perdamaian dan stabilitas dan terhadap prinsip One China.

Merinci persahabatan panjangnya dengan pemimpin revolusioner Venezuela Hugo Chavez, Maduro merefleksikan latar belakangnya sendiri sebagai seorang pekerja, seorang anggota serikat buruh dan seorang militan dalam gerakan Marxis-Leninis, mencatat bahwa ia pernah menjadi sopir bus dan sekarang menjadi pengemudi negara, bertindak dalam semangat proletar dan semangat Panglima Tertinggi Chavez.

Bergelora.com di Jakarta mengutip dari Friends of Socialist China melaporkan kunjungan kenegaraan Presiden Xi ke Venezuela pada tahun 2014, Maduro mengatakan bahwa pemimpin Tiongkok memperlakukan Venezuela dengan persahabatan dan solidaritas. Imperialisme AS memperketat blokade selama pandemi Covid, mencegah perusahaan farmasi mengekspor ke Venezuela, tetapi Cina tidak hanya menyediakan vaksin tetapi juga mengirim spesialis dan pakar terbaiknya ke negaranya.

Pemimpin Venezuela memuji Partai Komunis Tiongkok karena mengutamakan kepentingan rakyat Tiongkok tetapi juga kepentingan rakyat dunia. Meskipun baru diputar pada akhir Desember, wawancara itu jelas direkam sesaat sebelum Kongres Nasional ke-20 Partai Komunis Tiongkok, yang diadakan Oktober lalu. Presiden Maduro mengatakan bahwa dia terutama tertarik pada sosialisme dengan karakteristik Cina karena Venezuela juga membangun model sosialis dengan fitur-fiturnya sendiri. Keberhasilan Cina, ia mengamati, telah memberikan model sosialis yang penting untuk abad ke-21. (Web Warouw)

Wawancara lengkap di bawah ini:

 

 

 

 

Artikel Terkait

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,120PelangganBerlangganan

Terbaru