Rabu, 11 Desember 2024

TANGKAP BEKINGNYA NIH..! Pabrik Narkoba di Tasikmalaya Produksi 1,5 Juta Pil Sapi Trihexyphenidyl Per Bulan

TASIKMALAYA – Sebuah pabrik narkoba yang memproduksi pil Trihexyphenidyl (THP) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mampu memproduksi 1,5 juta pil setiap bulannya.

Pabrik ini memiliki kapasitas produksi yang lebih besar dibanding pabrik narkoba yang baru-baru ini diungkap di Sumedang, Jawa Barat.

Pil Trihexyphenidyl, yang dikenal sebagai pil sapi, seharusnya digunakan sebagai obat penenang yang hanya dapat diberikan dengan resep dokter.

Namun, pil ini sering disalahgunakan oleh pengguna untuk merasakan efek “fly” atau melayang, mirip dengan keadaan mabuk.

Penggerebekan dilakukan oleh tim Direktorat Reserse Narkoba Polda Jabar, yang dibantu petugas dari Polres Tasikmalaya Kota, Senin (11/11/2024).

“Hasil penyelidikan awal menunjukkan bahwa pabrik narkoba di Kota Tasikmalaya dapat memproduksi lebih dari 1,5 juta pil Trihexyphenidyl per bulannya. Ini merupakan jaringan tersendiri dan tidak berkaitan dengan kasus pabrik di Sumedang,” jelas Direktur Reserse Narkoba Polda Jabar, Kombes Pol Johanes R Manalu, saat memimpin penggerebekan di lokasi.

Johanes menambahkan, bahan baku untuk pembuatan pil ilegal tersebut masih menumpuk dalam beberapa karung putih yang berhasil diamankan.

Selain itu, polisi juga membawa mesin pencetak pembuatan narkoba menggunakan truk untuk dibawa ke Polda Jawa Barat. Selama ini, pabrik narkoba tersebut dikenal masyarakat sebagai rumah toko (ruko) dua lantai yang terletak di pinggir Jalan Mashudi, Kota Tasikmalaya, dan berfungsi sebagai depot air mineral kemasan.

“Kita akan terus kembangkan penyelidikan ini. Yang jelas, kami sudah mengamankan bukti-bukti dan menangkap tiga orang tersangka,” tambah Johanes. Kusnandar (62), seorang tetangga yang tinggal dekat lokasi pabrik narkoba, mengaku tidak menyangka bahwa toko depot air mineral tersebut digunakan untuk memproduksi barang terlarang.

Beroperasi Malam Hari

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan, toko itu sebelumnya dikenal sebagai penjual pupuk dan alat pertanian oleh istri pemiliknya yang berasal dari Sambongpari, Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.

“Selama ini, toko itu hanya membuka pintu gerbang sedikit pada siang hari. Tidak terlalu ramai, sepi. Sepertinya mereka beroperasi pada malam hari, karena sering terlihat banyak mobil di lokasi itu,” jelas Kusnandar yang rumahnya berjarak sekitar 20 meter dari lokasi pabrik.

Kusnandar menambahkan, ia tidak mengenal para pelaku yang menyewa ruko tersebut.

“Mereka tidak pernah keluar dan berbaur dengan masyarakat selama beberapa bulan terakhir. Saya sebagai tetangga terdekat pun tidak pernah kenal dengan orang-orang itu,” ungkap dia.

Sebelumnya, Direktorat Reserse Narkoba Polda Jawa Barat berhasil menggerebek pabrik narkoba jenis pil Trihexyphenidyl di sebuah toko depot air di Jalan Mashudi, Kota Tasikmalaya, pada Senin (11/11/2024).

Kepada Bergelora.com di Tasikamalaya dilaporkan, lokasi pabrik tersebut merupakan rumah toko dua lantai yang dikenal warga sebagai tempat menjual air mineral kemasan dan depot air isi ulang. Di depan ruko tersebut terpasang spanduk depot air yang berfungsi sebagai kamuflase untuk menyembunyikan aktivitas pabrik narkoba, yang berada di pinggir jalan Mashudi atau Lingkar Selatan Kota Tasikmalaya.

Beberapa petugas kepolisian bersenjata lengkap terus berjaga saat proses penggerebekan berlangsung, dan barang bukti diangkut ke truk besar.

Dalam penggerebekan tersebut, tiga orang tersangka berhasil diamankan.

“Kami telah mengamankan beberapa mesin dan pil obat keras jenis Trihexyphenidyl. Tiga orang tersangka sudah kami amankan,” ujar Kombes Pol Johanes R Manalu di lokasi penggerebekan. (Yuyun Sekendar)

Artikel Terkait

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

342FansSuka
1,543PengikutMengikuti
1,110PelangganBerlangganan

Terbaru