JAKARTA – Pihak keluarga melapor ke Markas Pusat Pos Militer Angkatan Darat (Puspomad) buntut tewasnya wartawan Tribrata TV bernama Sempurna Pasaribu setelah rumahnya dibakar di Karo, Sumut. Pihak keluarga menduga ada oknum anggota TNI yang terlibat.
“Bukti yang dibawa kemari adalah pemberitaan yang diberitakan oleh almarhum Sempurna Pasaribu, ada juga percakapan kalau tentang telepon beberapa kali dari yang kita laporkan ini terduganya itu keterlibatan anggota TNI itu kepada pemrednya untuk melakukan take down terhadap pemberitaan yang sebelumnya dilakukan,” kata Kuasa hukum keluarga korban dari LBH Medan, Irvan Saputra, di Puspomad, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (12/7/2024).
“Ada tiga kali telepon tidak diangkat, terus dibalas, tolong untuk dihapuskan, kira-kira begitu percakapan itu dari pemred,” katanya.
Irvan mengatakan pelaporan juga dilakukan sebagai respons dari pihak keluarga atas pernyataan Mabes TNI dan Pangdam Bukit Barisan terkait kasus tewasnya jurnalis Tribrata TV. Pihak keluarga meyakini oknum anggota TNI AD berpangkat koptu di Batalyon Infanteri 125 Simbisa terlibat dalam kasus ini.
“Kita juga merespons dari pihak Mabes ini, jika ada keterlibatan anggota, harus ditindak tegas. Jadi ini menyambung dari sikap dari Mabes TNI, sikap dari Pangdam, kalau ada yang terlibat, maka ini harus ditindak tegas. Oleh karena itu, kita sampaikan laporan di sini,” katanya.
Irvan berharap pihak Puspomad melakukan penyelidikan dan penyidikan setelah laporan diterima. Dia berharap keluarga korban mendapatkan keadilan dari kasus tersebut.
“KKJ dan LBH tegas pastinya anak almarhum meminta keadilan dan mengusut tuntas kasus ini,” katanya.
Harapan yang sama juga disampaikan anak korban, yakni Eva Pasaribu (22). Dia berharap kasus ini diusut tuntas. Dalam pelaporan tersebut, keluarga korban didampingi perwakilan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), LBH Medan, LBH Pers, dan Kontras.
“Harapan saya kepada TNI agar ikut serta dalam kasus yang menimpa keluarga saya agar diusut tuntas,” kata Eva.
Panglima TNI: Tak Ada Anggotanya yang Terlibat
Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto sebelumnya sudah buka suara soal dugaan keterlibatan oknum prajurit dalam kasus pembakaran rumah jurnalis di Karo. Agus mengatakan tidak ada keterlibatan prajurit TNI dalam kejadian tersebut.
“Nggak ada, nggak ada (prajurit terlibat),” kata Jenderal Agus di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/7).
Agus mengatakan kasus pembakaran rumah wartawan itu telah diusut oleh Polri.
“Saya rasa dari Polri sudah mengatasi ya, yang rumah wartawan kebakaran itu, sudah diatasi sama Polri,” sebutnya.
Dalam kasus ini, polisi telah menangkap dua orang yang diduga membakar rumah Sempurna Pasaribu. Dari pengungkapan itu Mabes Polri memastikan pendalaman kasus itu tidak berhenti pada penetapan tersangka saja.
“Telah ditetapkan dua tersangka, namun tidak terhenti sampai di situ dan tentunya landasan yang digunakan oleh Polda Sumut secara scientific crime investigation sudah dilaksanakan,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (8/7).
“Hari kami sampaikan juga tentu ini masih proses pendalaman terhadap dugaan ada pelaku-pelaku lainnya yang tentunya empat yang awal diamankan dua sudah ditetapkan sebagai tersangka,” tambahnya.
Aparat Gabungan TNI-Polri Tangkap Pelaku Pembakaran
Sebelumnya kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan aparat gabungan TNI-Polri berhasil meringkus dua pelaku pembakaran rumah wartawan Tribrata, Rico Sempurna Pasaribu di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Kebarakan yang menyebabkan empat korban jiwa tersebut terjadi pada Kamis (27/6) lalu.
Dalam konferensi pers yang digelar Polda Sumut pada Senin (8/7), selain menangkap pelaku pembakaran berinisial RAS dan YST yang disinyalir merupakan anggota ormas, polisi juga telah berhasil mengungkap cara keduanya melakukan eksekusi pembakaran berkat rekaman cctv di sekitar lokasi kejadian.
Penangkapan ini sekaligus menjadi bantahan atas ramainya pemberitaan yang menyudutkan TNI, di mana sebelumnya disebut-sebut bahwa pelaku pembakaran adalah oknum TNI.
Atas penangkapan tersebut, Ketua Umum organisasi wartawan, Indonesian Journalist Watch (IJW) HM. Jusuf Rizal menyatakan apresiasinya kepada Kapolda Sumut Komjen Pol Agung Setya Imam Effendi dan Pangdam I/Bukit Barisan Mayjen TNI M. Hasan yang terjun langsung menangani kasus pembakaran rumah wartawan Rico Sempurna Pasaribu.
“IJW mengapresiasi penanganan kasus pembakaran rumah Rico dan keluarganya yang ditangani Kapolda Sumut dan Pangdam Bukit Barisan. Karena jika hanya ditangani Polres Karo, IJW tidak yakin pelaku pembakaran cepat tertangkap,” ujar Jusuf di Jakarta, Rabu (10/7).
Selanjutnya pria yang juga menjabat sebagai Presiden LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) ini menambahkan, respon cepat Kapolda Sumut dan Pangdam Bukit Barisan tersebut membuktikan Polri bersama TNI erat bersinergi dan berkomitmen penuh untuk mengungkap kasus ini.
Bahkan, IJW yang sedianya akan mengirimkan hasil investigasi ke Presiden, Menkopolhukam, Kapolri, Panglima TNI, Kapolda Sumut, Pangdam Bukit Barisan, Kompolnas dan Komnas HAM, tidak jadi diteruskan.
“Adanya respon cepat Kapolda Sumut dan Pangdam Bukit Barisan menunjukkan jika suara insan pers didengar,” ujarnya.
Diketahui pembakaran rumah wartawan Rico Sempurna Pasaribu diduga dilakukan karena korban sedang memberitakan mengenai peredaran narkoba, judi togel, dan joker karo (Leng) yang marak terjadi di Tanah Karo. (Web Warouw)